Pemkot Bekasi Guyur Rp4,7 Miliar Bagi UMKM Genjot Produksi APD

JABARNEWS | BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat masih membutuhkan bantuan alat kesehatan berupa alat pelindung diri (APD) serta masker untuk tenaga medis dalam menangani pasien terkait virus corona (Covid-19). Jumlah APD yang ada sekarang masih kurang.

Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Bekasi Eka Hidayat Taufik mengatakan Pemekot Bekasi, mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,7 miliar yang diperuntukkan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat untuk memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) dari wabah Virus Corona baru atau COVID-19.

Baca Juga:  Pengusaha Muda Jabarpreneurship GPII Siap Kembangkan UKM Digital

“Alokasi anggaran ini untuk mendorong pelaku UMKM memproduksi sejumlah alat kesehatan mulai dari masker, hand sanitizer, hingga APD bagi tenaga medis yang menangani pasien kasus COVID-19,” jelasnya.

Eka mengatakan rencana penganggaran ini dilakukan sebagai upaya pemerintah daerah menstabilkan ekonomi para pelaku UMKM yang tersendat di tengah wabah Virus Corona.

Baca Juga:  SBY Temui Presiden Jokowi di Istana Bogor, Ada Apa?

“Kita sedang merumuskan stimulus ekonomi bagi UMKM melalui Bank Perkreditan Rakyat Syariah Kota Bekasi,” kata Eka, Senin (6/4/2020).

Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi saat ini sedang dalam proses melakukan pencairan anggaran agar dapat segera dimanfaatkan pelaku usaha kecil di wilayahnya itu.

“Karena pendanaannya sebagian memanfaatkan dana bergulir yang ada di BPRS yang bertindak sebagai bank chanelling, verifikasi, sekaligus penetapan UMKM penerima manfaat,” katanya.

Baca Juga:  Ratusan Kios Pajak Lama Perbaungan Serdang Bedagai Terbakar, Diduga Karena Ini

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bekasi Abdillah Hamta mengaku sedang membahas perihal pendanaan bagi pelaku usaha bersama Bappeda dan penggiat UMKM, terutama yang bergerak pada komponen yang dibutuhkan yakni pembuatan alat kesehatan.

“Semoga dapat segera terealisasi agar usaha kecil dan menengah di Kota Bekasi juga tidak semakin terpuruk karena terdampak wabah virus massal ini,” ungkapnya. (Ara)