Simak! Berikut Tips Aman Saat Rapat Virtual Selama WFH

JABARNEWS | BANDUNG – Sejak pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan aktivitas dari rumah, banyak orang yang menggunakan aplikasi video conference, seperti Zoom, Skype dan lainnya menjadi populer dan sering gunakan sebagai media untuk berkoordinasi dari jarak jauh.

Pasalnya, aplikasi ini dapat menjadi sarana tatap muka untuk berbagai keperluan, seperti meeting antar rekan kerja dan pembelajaran siswa sekolah.

Namun, masyarakat diimbau untuk berhati-hati serta waspada ketika menggunakan aplikasi video conference selama Work From Home. Hal ini menjadi peluang bagi para pelaku kejahatan siber untuk melakukan ancaman.

“Dari pertemuan tatap muka, kini kita telah menyaksikan sebuah perubahan dengan maraknya konferensi video,” kata General Manager Kaspersky Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong, dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (6/4/2020).

Baca Juga:  ESDM Jabar Buka Suara Soal Maraknya Penambangan Liar Di Cianjur

“Pelaku kejahatan siber mengetahui tren ini dan mereka bisa memanfaatkan, mengeksploitasi dan menyusup melalui entri atau pintu masuk yang berbeda, seperti Wi-Fi yang tidak aman, jaringan tanpa enkripsi, penggunaan kata sandi yang lemah, dan izin aplikasi yang buruk atau diabaikan,” dia melanjutkan.

Khusus untuk konferensi video, Kaspersky menyarankan perusahaan untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut.

1. Melakukan penilaian (assessment) fitur keamanan pada platform yang akan Anda gunakan.

2. Pastikan aplikasi Anda diperbarui.

3. Baca dan mengatur izin dengan seksama, baik selama konferensi maupun dalam penyimpanan rekaman konferensi.

4. Untuk otentikasi pengguna, gunakan sistem masuk tunggal (SSO) sehingga tim TI Anda dapat melacak dan memverifikasi kredensial.

5. Enkripsi dan amankan jaringan Anda dengan ketat

6. Buat kebijakan konferensi video yang dapat menetapkan harapan serta batasan di antara semua pesertanya.

Baca Juga:  Banyak Korban, P2TP2A Harus Kerja Cepat

Ada sejumlah langkah sederhana yang dapat diambil atau dilakukan oleh berbagai pihak untuk melindungi jaringan dan mengurangi risiko siber terkait konektivitas jarak jauh. Berikut saran dari para ahli Kaspersky.

Baca Juga:  Demo Honorer K2 Bakal Jalan Terus

1. Menyediakan VPN bagi para staf untuk terhubung dengan aman ke jaringan perusahaan.

2. Seluruh perangkat perusahaan harus dilindungi dengan perangkat lunak keamanan yang sesuai, termasuk perangkat seluler.

Misalnya, memungkinkan data untuk dihapus dari perangkat yang dilaporkan hilang atau dicuri, memisahkan data pribadi dan pekerjaan, serta membatasi aplikasi apa saja yang dapat diinstal.

3. Selalu terapkan pembaruan terbaru untuk sistem operasi dan aplikasi.

4. Batasi hak akses orang yang terhubung ke jaringan perusahaan.

5. Pastikan bahwa staf menyadari bahaya menanggapi pesan yang tidak diminta atau dari sumber tidak dikenal. (Red)