Dampak Covid-19, Peternak Ayam Di Ciamis Menjerit

JABARNEWS | CIAMIS – Dampak wabah Virus Corona (Covid-19), para peternak ayam pedaging dan ayam petelur di Ciamis banyak yang menjerit. Pasalnya dalam situasi wabah Covid-19 ini daya beli masyarakat menjadi berkurang.

“Walau harga telur relatif stabil yakni Rp21.500/kilogram, namun karena dampak perekonomian menjadi menurun, permintaan pasokan telur ke UMKM maupun sejumlah restoran pun menjadi berkurang,” kata Ketua Paguyuban Peternak Ayam Petelur Ciamis (P2APC), H. Akaw Alias H. Ade Kusnadi, Senin (6/4/2020).

Baca Juga:  Ini Makna di Balik Sate dan MRT Dalam Pertemuan Jokowi-Prabowo

Sementara Ketua Perhimpunan Perunggasan Priangan Timur, H. Komar mengaku bahwa para peternak ayam pedaging telah mengalami penurunan pendapatan penjualan sejak pertengahan Maret 2020.

Ayam pedaging yang sudah dipotongkan harus tetap fresh jangan sampai kadaluarsa, sedangkan permintaan konsumen menjadi berkurang, akibatnya menjadi rugi.

Baca Juga:  Bupati Setujui Perubahan Nama Ciamis Menjadi Kabupaten Galuh

“Dengan adanya virus corona ini, apapun menjadi lumpuh,” katanya.

Menurut H. Komar, dengan menurunnya permintaan daging ayam, kapasitas ayam di kandang menjadi overload, makanya mau tidak mau pihaknya menjual ayam hidup dengan harga murah, mulai dari kisaran Rp5.000 sampai dengan Rp 10.000.

Baca Juga:  Tips Aman Berinternet untuk Anak

“Kondisi saat ini para peternak mengalami kesulitan untuk memasarkan ayam, untuk memasarkan peternak besar saja sulit apalagi memasarkan peternak rakyat,” ucapnya.

H. Komar menuturkan bahwa dengan kondisi tersebut peternak banyak memiliki hutang terhadap penyedia hingga ke pabrik.

“Kita minta pemerintah cepat mengambil solusi dari permasalah ini,” ujarnya. (Tny)