Karyawan Terancam Di PHK, Pengamat: Tak Dapat Dipungkiri

JABARNEWS | BANDUNG – Pengamat Ekonomi mewajarkan karyawan di rumahkan dan di Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat adanya pandemi Covid-19. Tak dapat dipungkiri, masalah tersebut semua berdampak pada semua sektor mulai dari hulu, proses, dan sampai ke hilir.

“Tekstil ini menurut saya yang tiga-tiganya terkena dampak. Jadi dari inputnya kena dampak bahan baku yang di datangkan dari luar negeri, kemudian terhambat, prosesnya terdampak karena ada pembatasan aktifitas sosial, sehingga terpaksa harus dibatasi aktivitas produksinya,” kata Pengamat Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Setia Mulyawan saat dihubungi di Bandung, Selasa (7/4/2020).

Baca Juga:  Jalan Penghubung Desa Amblas, BPBD Ciamis: Warga Cari Jalan Lain

Dia menjelaskan, ouputnya atau sisi pasarnya juga terdampak karena daya beli masyarakat sedang turun sehingga kemudian minat masyarakat untuk membeli komonditi yang non-primer.

Baca Juga:  Soal Najwa Shihab Wawancara Kursi Kosong, Ini Kata Dewan Pers

“Jadi tekstil ini tiga-tiganya kena, dari proses ouput terdampak sangat beralasan kalau kemudian ada gelombang PHK,” jelasnya.

Dengan adanya gelombang PHK, lanjut Mulyawan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat harus bisa menyiapkan program yang bisa memberikan skill bagi karyawan yang terkena PHK dampak Covid-19.

“Jadi pemerintah merancang program untuk khusus yang kena PHK, sehingga harus di beri keterampilan atau diberi stimulus pendanaan supaya mereka bisa melakukan usaha produktif tanpa harus bekerja diperusahaan,” ungkapnya.

Baca Juga:  Kalah 2 - 0 Dari Vietnam, Catatan Buruk Timnas Indonesia Berlanjut

“Apakah meraka digiring ke sektor pertanian, apakah kesektor mikro kecil jadi mereka punya skill yang bisa digarap khusus untuk yang kena PHK,” tutupnya. (RNU)