Selama WFH, Kominfo: Traffic Internet Masih Dalam Kapasitas

JABARNEWS | JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan peningkatan lalu lintas, traffic internet selama periode bekerja dari rumah, work from home, masih berada dalam kapasitas para penyedia operator seluler.

“Peningkatan internet sekitar 5 sampai 10 persen, masih berada di bawah tahun lalu, saat hari raya, peningkatan bisa 20 sampai 30 persen,” kata Menteri Kominfo Johnny G Plate, saat rapat secara virtual dengan Komisi I DPR RI, yang disiarkan secara langsung, Selasa sore.

Baca Juga:  Uji Klinis Vaksin Sinovac, Stafsus Erick Thohir Nyatakan Siap Jadi Relawan

Kominfo menyebutkan kenaikan maksimal lalu lintas internet berada di angka 30 sampai 40 persen, artinya hingga saat ini ketersediaan bandwidth dari operator seluler masih cukup.

Menurut catatan Kominfo, sejak WFH berlaku, terdapat pergeseran penggunaan internet, dari yang biasanya tinggi di daerah perkantoran dan sekolah, menjadi ke pemukiman dan perumahan.

Operator menurut Johnny belum menyampaikan soal ketersediaan badwidth. Kominfo memahami kapasitas bandwidth setiap operator seluler berbeda, untuk itu ia meminta operator menjaga kapasitas bandwidth dan kualitas jaringan selama masa krisis ini.

Baca Juga:  Yang Lewat Jalan Kota Bandung Harus Tau Rekayasa Lalu Lintas Ini

“Tersedianya jaringan, fix maupun mobile broadband, kami perhatikan, juga operator seluler dan perusahaan lainnya yang membuat infrastruktur supaya tidak ada gangguan,” kata Johnny.

Sementara operator seluler menjaga kualitas jaringan, Kominfo juga mengingatkan masyarakat bahwa spektrum frekuensi memiliki kemampuan terbatas, begitu juga dengan bandwidth internet, dalam kondisi krisis seperti ini.

Baca Juga:  Mantan anggota DPRD Serdang Bedagai Tewas Dibunuh, Ternyata Ini Motifnya

“Pemanfaatan ruang digital kita lakukan secara efisien, baik, benar dan bermanfaat,” kata dia.

Dalam rapat tersebut, Kominfo menyampaikan operator telekomunikasi berkontribusi memberikan dana untuk kepedulian di masa pandemik virus corona ini, jumlahnya total mencapai Rp1,9 triliun per bulan, yang akan digunakan untuk menyediakan internet secara cuma-cuma untuk sekolah, perguruan tinggi dan lembaga pendidikan. (Ara)