Giliran Pabrik Toyota Tutup Produksi Selama 5 Hari

JABARNEWS | BANDUNG – Wabah corona yang melanda hampir seluruh negara di dunia memaksa pabrikan otomotif untuk memperpanjang penutupan pabrik mereka. Rata-rata penutupan pabrik akan berlangsung hingga pertengahan April 2020. Kabar penutupan sementara pabrik otomotif di Indonesia, kian meluas.

Berbagai pabrikan otomotif telah memutuskan untuk menghentikan sementara fasilitas perakitannya, karena pandemi virus Corona atau Covid-19 di Indonesia. Setelah PT Honda Prospect Motor (HPM), PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), dan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) dan Wuling Motors yang harus menghentikan produksinya untuk sementara waktu.

Baca Juga:  Ingat! Menag Larang Pembagian Daging dengan Undang Penerima

Terbaru, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memutuskan untuk menghentikan aktivitas produksi di pabrik mereka selama lima hari, 13 April hingga 17 April 2020. Langkah ini diambil sebagai bagian dukungan implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dicanangkan pemerintah.

Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN Bob Azam menuturkan kebijakan ini dilakukan TMMIN setelah berkoordinasi intensif dengan pemerintah pusat dan daerah untuk melindungi karyawan dari penyebaran virus korona (Covid-19).

Baca Juga:  Hari Terakhir Purwakarta Terapkan PSBB Parsial, Ini Bedanya Dengan Komunal

Langkah itu juga ditempuh TMMIN dengan mempertimbangkan faktor-faktor komprehensif, antara lain untuk mengantisipasi penurunan permintaan dalam negeri dan ekspor, dan kondisi pasokan komponen.

“Jadi sambil berjalan, kami akan terus memantau perkembangan situasi termasuk kemungkinan untuk segera kembali melakukan aktivitas produksi ketika ada pembaruan tentang kondisi pasokan dan permintaan pelanggan,” kata dia dalam keterangan resminya.

TMMIN juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada para petugas kesehatan dan pemerintah yang berada di garis terdepan dalam penanggulangan pandemi virus korona. Mereka juga mendukung inisiatif pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi masalah itu, termasuk melalui implementasi PSBB.

Baca Juga:  Menyoal Isu Sandiaga Uno Pindah ke PPP, Gerindra Beri Respons Begini

TMMIN, sebagai tanggung-jawab kepada pelanggan, akan tetap menjalankan beberapa aktivitas ekspor-impor dan logistik di bawah pengawasan pembatasan sosial dan keamanan kesehatan yang ketat.

TMMIN memastikan bahwa pelaksanaan seluruh aktivitas perusahaan selama pemberlakuan PSBB akan sesuai dengan peraturan yang berlaku. (Red)