Bikin Heboh! Kerajaan Kandang Wesi Bisa Sembuhkan Pasien Corona

JABARNEWS | GARUT – Sampai saat ini virus corona terus menyebar hampir semua Negara, khususnya Indonesia. Hari demi hari pasien yang dinyatakan positif corona jumlahnya terus bertambah, bahkan semakin banyak.

Hal ini menyebabkan masyarakat Indonesia mulai khawatir dengan penyebarn virus corona yang meluas di Indonesia. Apalagi saat ini obat untuk menangkal virus corona masih sulit dicari.

Ditengah kekhawatiran masyarakat Indonesia terkait penyebaran Covid-19, berhembus kabar kalau Raja dari Kerajaan Kandang Wesi Garut, Nurseno SP Utomo atau kerap disapa GB mengklaim telah menemukan obat yang bisa menyembuhkan pasien positif Corona, Jumat (10/4/2020).

Baca Juga:  Entaskan Covid-19, Satgas Minta Sinergitas Masyarakat dan Pemerintah

GB mengaku dapat menyembuhkan orang yang mengidap COVID-19 dengan dua teknik pengobatan yakni secara medis dan magis.

GB menjelaskan metode medis yang dilakukannya dengan memberikan obat herbal yang diracik olehnya kepada pasien. Obat tersebut berbentuk kapsul yang diberi nama Immune SKM-RJK.

“Satu kapsul minimal dua triliun virus dan bakteri hilang seketika. Ini racikan kita. Secara spiritual dan ilmu pengetahuan,” kata GB.

Baca Juga:  Hampir Memakan Korban, Demo Warga Akhirnya Pantai Ini Tetap Dibuka

GB mengatakan dia juga melakukan pengobatan secara magis lewat teknik pengobatan tenaga dalam yang dipelajari di padepokan Syahbandar Kari Madi yang dipimpinnya.

“Secara magis dan medis. Magis dengan cara tenaga dalam atau energi tadi, jadi dapat menangkal seluruh niat jahat. Seluruh mahluk yang punya hati. Secara medis kita produksi imun ini. Memang judulnya juga imun,” ucap GB.

Cara tersebut diklaim GB ampuh menyembuhkan virus Corona. GB menyebut dia sudah mengujinya kepada pasien positif Corona. Hasilnya, kata GB, pasien sembuh.

Baca Juga:  Kemendes PDTT Dinobatkan sebagai yang Terbaik Pencegahan Korupsi

“Kejadiannya lima bulan lalu. Waktu itu, saya obati selama kurang lebih tiga minggu,” tutup GB.

GB sendiri mengaku ingin memberikan obat dan melakukan metode pengobatannya terhadap pasien Corona bila diperkenankan.

Namun untuk menguji keefektifan suatu obat tidak langsung begitu saja dilakukan kepada pasien manusia. Suatu produk dapat dikatakan menjadi obat jika telah melewati beberapa tahapan dimulai dari mengindentifikasi zat aktif yang terkandung, menemukan cara kerjanya, melakukan uji praklinis sampai uji klinis. (Red)