PSBB Berlaku di Bogor, Ojol Dilarang Angkut Penumpang

JABARNEWS | BOGOR – Ojek online (ojol) di Bogor akan dilarang membawa penumpang menyusul diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Meskipun begitu, ojol masih diperbolehkan untuk mengirim barang atau mengantar makanan. Diperkirakan paling lambat hari Kamis, (16/4/2020) PSBB ini sudah bisa diimplementasikan.

“Saya pikir tidak boleh diskriminatif ya,semua daerah harus sama. Nanti kalau berbeda-beda (aturan) akan menimbulkan keresahan. Kalau di Jakarta Ojol dilarang membawa penumpang, di Bogor nanti juga sama,” demikian dikemukakan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat live talk dengan salah satu stasiun televisi swasta, Sabtu malam (11/4/2020).

Baca Juga:  Di Era Jokowi, Kini Membangun Rumah Sendiri Dipungut Pajak, Begini Cara Menghitungnya

Sebagaimana diketahui Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, Sabtu petang, telah menyetujui penerapan PSBB di wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, serta Kabupaten dan Kota Bekasi, dalam menangani penyebaran virus corona (Covid-19).

Menurut Dedie, pihaknya akan mencoba mengadobsi Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta untuk  diterapkan untuk menjadi Peraturan Wali Kota (Perwali). Sedangkan batas waktu dimulainya pelaksanaan PSBB di Kota Bogor, menunggu hasil koordinasi dengan berbagai pihak terkait.

“Tadi, setelah mendapatkan informasi disetujuinya PSBB oleh Menteri Kesehatan, kami langsung berkomunikasi dengan Wali Kota Bekasi dan Wali Kota Depok. Intinya, kita segera melaksanaan PSBB ini  bersama-sama paling tidak hari Rabu depan atau paling lambat Kamis,” ujar Dedie.

Baca Juga:  Begini Cara Melakukan Identifikasi Peluang Usaha

Dedie mengatakan Pemkot Bogor sudah mempersiapkan 10 check point yang nantinya ditujukan untuk melakukan filtering.

“Kalau selama ini seolah-olah masih ada kebebasan untuk kesana kemari, saat ini sudah ada pembatasan-pembatasan yang lebih ketat. Yang pasti dengan telah diberlakukannya Permenkes ini, kita sudah memiliki cantolan hukum untuk melakukan tindakan lebih ketat,” jelasnya.

Baca Juga:  Gara-gara Bertemu Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Dipanggil Petinggi PDIP: Matur Nuwun...

Ditambahkan Dedie bahwa dalam pelaksanaan PSBB ini pentingnya ada langkah bersama,saling mendukung sehingga PSBB ini bisa diterapkan secara efesien dan terkontrol.

Tentang larang-larangan aktivitas orang atau kendaraan,lanjut Dedie, tidak akan berbeda jauh dengan PSBB DKI Jakarta. Apalagi dari sisi jarak dan mobilitas warga, Bogor-Jakarta sangat tipis.

“Seperti angkutan untuk kepentingan logistik,bahan pokok, ya masih bisa berjalan seperti di Jakarta. Misalnya untuk mengirim sayuran ke Jakarta atau sebaliknya angkutan obat-obatan dari Jakarta ke Bogor,” tandas Dedie. (Red)