Seperti Istana Bogor, Pemprov Jabar Berencana Pelihara Rusa di Gedung Sate

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana memelihara rusa di kawasan Gedung Sate dan Pakuan. Penyediaan rusa tersebut direalisasikan bersamaan revitalisasi jilid dua Gedung Sate dan Pakuan yang berlangsung tahun ini.

Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jabar, Iip Hidajat mengatakan rencananya akan meminta rusa yang selama ini dipelihara di Istana Kepresidenan Bogor. Rusa tersebut rencananya akan dipelihara di Gedung Seta dan Pakuan.

Baca Juga:  Pemain Persib Bandung Siap Latihan Bersama dengan Sejumlah Aturan

“Ada rencana meminta rusa ke Istana Kepresidenan (Bogor) buat di Gedung Pakuan, dan Gedung Sate,” kata Iip dalam keterangan yang diterima, Kamis (6/2/2020).

Dia menuturkan Gedung Sate nantinya akan diproyeksikan menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kota Bandung. Keberadaan rusa tersebut juga akan mempercantik spot-spot Gedung Sate yang saat ini sudah dipercantik.

“Karena akan jadi tempat wisata kan gedung sate. Termasuk disana ada rusa nanti,” ucapnya.

Baca Juga:  Musim Haji 2018, Jemaah Haji Jabar Berangkat Lewat Bandara Soekarno-Hatta

Dia mengaku belum tau pasti mengenai jumlah rusa yang akan diminta termasuk disetujui pihak Istana Kepresidenan nanti. Pihaknya akan mempertimbangkan mengenai lokasi pemeliharaannya terlebih dahulu.

Menurut Iip, lokasi pemeliharaan rusa di Gedung Sate dan Pakuan tersebut baru akan terlihat dalam detailed engineering desingn (DED) revitalisasi jilid dua tahun ini. Termasuk juga jumlah rusa yang dipelihara.

Baca Juga:  Bawaslu Karawang Rekrut Ribuan PTPS Pada Pilkada Serentak 2020, Ini Syaratnya

“Nanti tim dari Istana Kepresidenan yang bisa memperhitungkan (jumlah rusa) karena menyesuaikan dengan luasan lahan kan. Karena nanti harus diperhitungkan kalau berkembang biak seperti apa,” tutupnya.

Untuk diketahui, Pemprov Jabar akan merevitalisasi Gedung Sate dan Pakuan jilid dua. Tahun ini untuk Gedung Pakuan disiapkan anggaran Rp.23 miliar, sementara Gedung Pakuan Rp.5,8 miliar. (RNU)