Menjelang Berlakunya PSBB, Volume Kendaraan Jalur Puncak Cianjur Meningkat

JABARNEWS | CIANJUR – Jelang diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok dan Bekasi, volume kendaraan di jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat mengalami peningkatan.

Peningkatan jumlah volume kendaraan tersebut dibenarkan oleh salah seorang pemilik warung kopi di Kawasan Puncak Pass, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, pada wartawan Minggu, mengatakan volume kendaraan yang sebagian besar bernopol Jabodetabek, akan meningkat menjelang tengah malam dan dini hari tepatnya setelah posko satgas di kawasan tersebut tutup.

“Sudah beberapa malam terakhir, menjelang tengah malam volume kendaraan roda empat dan roda dua dari arah Bogor yang masuk Cianjur, meningkat tajam. Kalau posko pemeriksaan sudah kosong, volume kendaraan mulai meningkat,” katanya.

Baca Juga:  Saat Namanya Terkenal, Arman Sahti Malah Merasakan Takut

Pihaknya menduga sebagian besar kendaraan yang melintas merupakan pemudik dengan tujuan berbagai kecamatan di Cianjur, berbaur dengan pendatang yang sengaja masuk ke Cianjur untuk berlibur meskipun larangan sudah diberlakukan di sejumlah wilayah.

“Kalau pendatang masih banyak yang mampir sekedar memesan kopi sambil bertanya ada pemeriksaan atau larangan tidak menuju Cipanas. Kalau kendaraan pemudik terlihat dari barang bawaan di atas atap mobil atau tas besar yang digendong pengendara motor,” katanya.

Peningkatan dilaporkan terjadi menjelang malam dan dini hari itu membuat geram Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman yang berencana melakukan rapat bersama Forkopimda Cianjur, guna lebih memperketat penyekatan di perbatasan terutama di kawasan Puncak Pass yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor untuk diberlakukan selama 24 jam guna melarang kendaraan luar kota masuk Cianjur.

Baca Juga:  Ini Kronologi Penganiayaan Pegawai KPK Di Hotel Borobudur Jakarta

“Saya sangat marah ketika mendapat laporan warga masih banyak pendatang dan pemudik yang melintas tanpa mendapat pemeriksaan kesehatan di perbatasan. Ini akan berisiko tinggi, sehingga kami akan melakukan rapat untuk penjagaan 24 jam di perbatasan,” katanya saat dihubungi, Minggu.

Bersama Forkopimda Cianjur, telah melarang perantau asal Cianjur, terutama dari zona merah COVID-19 untuk tidak mudik selama KLB diberlakukan guna menjaga kesehatan dan keselamatan keluarga mereka di Cianjur.

Baca Juga:  Indramayu Cata Rekor Kematian Covid-19, Satgas Ungkap Penyebanya Karena Ini

Bahkan pemeriksaan kesehatan di perbatasan baik Puncak-Bogor, Bandung Barat-Cianjur, Sukabumi-Cianjur dan sejumlah perbatasan di wilayah selatan, diberlakukan secara ketat dengan memulangkan puluhan kendaraan bernopol luar kota.

“Menjelang diberlaukannya PSBB di sejumlah wilayah penyangga Jakarta, kami akan memperetat dan meningkatkan penjagaan di perbatasan khususnya di Puncak Pass. Pemeriksaan akan diberlakukan 24 jam secara bergantian agar Cianjur tetap dalam zona hijau demi keamanan dan kesehatan warganya,” kata Herman. (Red)