Larangan Mudik Akibat Corona, MUI: Warga Perlu Pikir-pikir Lagi

JABARNEWS | BANDUNG – Pemerintah masih terus mengkaji soal pembatasan mudik di tengah pandemi virus Corona Covid-19. Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran virus tersebut semakin meluas.

Majelis Ulama Indonesia atau MUI pun sampai saat ini menyarankan warga Muslim mempertimbangkan kembali rencana untuk mudik guna merayakan Idul Fitri 1441 Hijriyah, mengingatkan bahwa mudik semasa wabah COVID-19 justru bisa mendatangkan masalah.

“Mudik untuk bersilaturahmi sangat dianjurkan. Namun, kalau dipaksakan alih-alih membawa manfaat malah bisa membawa masalah,” kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni’am Sholeh saat menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Senin (13/4/2020).

Baca Juga:  Jelang Reses, La Nyalla Bersyukur Bisa Silaturahmi dengan Ketum PBNU

Ni’am menyarankan umat Islam memanfaatkan teknologi untuk bersilaturahmi semasa wabah. Ia mengingatkan warga Muslim agar tidak mewujudkan niat baik untuk bersilaturahmi dengan cara yang salah, yang bisa mendatangkan dampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain.

“Harus diingat, hari ini pemerintah menetapkan pembatasan sosial berskala besar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, zona dengan penularan COVID-19 yang tertinggi,” katanya.

Baca Juga:  Nahdlatul Ulama Sikapi Pelaksanaan PSBB Di Kabupaten Purwakarta

Ni’am menyampaikan Hadits Nabi Muhammad SAW yang berkenaan dengan penanggulangan wabah.

“Apabila kamu mendengar ada wabah di suatu daerah, maka jangan masuk ke daerah itu. Sebaliknya, kalau kamu berada di kawasan yang terjadi wabah, maka jangan keluar dari kawasan itu agar tidak menularkan ke luar,” katanya mengutip Hadits Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga:  Libur Tahun Baru, Kunjungan ke Objek Wisata Jatiluhur Diprediksi Meningkat

Ni’am mengatakan bahwa akan ada banyak kebiasaan dan tradisi Ramadhan dan Idul Fitri yang tidak bisa dilakukan dalam masa wabah seperti sekarang mengingat ada pembatasan kegiatan di luar rumah dan pembatasan sosial lain untuk mencegah penyebaran penyakit.

“Hikmah COVID-19 hari ini adalah mari kita jadikan rumah kita sebagai pusat kegiatan ibadah. Kita terangi rumah kita dengan ibadah, jangan gelap seperti kuburan,” demikian Asrorun Ni’am Sholeh. (Red)