Atasi Dampak Corona, UMKM di Bandung Andalkan Layanan Pesan Antar

JABARNEWS | BANDUNG – Dengan diberlakukannya pembatasan jarak fisik (physical distancing) untuk melawan virus corona (Covid-19), para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) kini pendapatan mengalami penurunan secara signifikan.

Namun tidak sedikit di antara mereka yang memutar otak berusaha mencari celah agar tidak terpuruk lebih jauh dengan mengandalkan penjualan mengandalkan teknologi layanan pesan antar.

Manager Pemasaran Wingz O Wingz (UMKM) yang menjual kreasi menu daging ayam, Muhammad Muhlis, Senin (13/4), mengatakan butuh perjuangan untuk mempertahankan bisnisnya di tengah pandemi COVID-19.

“Imbas yang paling terasa adalah pada transaksi layanan makan di tempat yang sekarang hanya tinggal lima persen saja. Sesuai imbauan pemerintah kami juga membatasi kunjungan pelanggan untuk makan di tempat dengan mengutamakan layanan take away atau order memakai aplikasi,” kata Muhammad.

Baca Juga:  Rumah Ayahanda Najwa Shihab Disatroni Maling, Dua Spion Raib

Restoran yang sudah beroperasi sejak 2011 dengan mendirikan outlet kecil dan usaha tersebut terus tumbuh dan sekarang berhasil menjadi sumber penghidupan bagi 250 orang karyawannya.

Ia menjelaskan biasanya omset utama Wingz O Wingz berasal dari pelanggan yang makan di tempat serta pelanggan yang memesan secara online. Namun sekarang benar-benar hanya mengandalkan penjualan online sebagai sumber pemasukan utama.

Menurut dia peningkatnya transaksi dari pemesanan online didorong oleh terbukanya peluang bagi para mitra merchant layanan pesan antar makanan secara daring. Selain juga memanfaatkan berbagai program pemasaran yang ditujukan untuk mendukung perkembangan bisnis UMKM lokal.

Baca Juga:  PNS Bakal Dapat Tambahan Uang Lembur Mulai Tahun 2024, Segini Besarannya

“Alhamdulilah ketika semua orang diam di rumah, aplikasi Grab sangat membantu bisnis kami untuk bertahan. Mereka tetap bisa memesan produk Wingz O Wingz lewat pemesanan online. Saya bersyukur usaha ini tidak hanya tetap menghidupi ratusan karyawan, tapi juga membantu para pengemudi ojek online di tengah situasi sulit ini,” kata Muhlis.

Sementara itu, dampak virus Corona juga dirasakan pemilik merek fesyen busana muslim di Bandung, Anggia E yang ditandai dengan pendapatan yang anjlok signifikan. Biasanya menjelang Bulan Suci Ramadhan menjadi momentum “panen” penjualan di usaha miliknya.

“Semenjak jumlah kasus COVID-19 terus meningkat, penjualan sudah mulai sepi. Terlebih sekarang toko-toko dan mall-mall tutup. Gerai offline saya juga terpaksa ikut tutup,” kata dia.

Baca Juga:  Soal Pengunduran Diri Maruarar Sirait, Hasto Kristiyanto Beberkan Hal Ini

Oleh karena itu, Anggia saat ini hanya bisa mengandalkan pemasaran online untuk menjalankan bisnisnya.

“Saya sekarang bikin program diskon untuk menarik pembeli secara online. Tidak muluk-muluk, hanya bisa berdoa mudah-mudahan bisa membayar bulanan untuk pegawai saja sudah bersyukur,” katanya.

“Situasi saat ini memang berat. Namun, demi kepentingan yang lebih luas seluruh masyarakat harus tetap mengikuti aturan pemerintah. Begitupun, saya berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan lain yang bisa membantu para pengusaha, khususnya pengusaha lokal dan UMKM agar bisa bertahan melalui masa-masa pandemi corona ini agar tidak gulung tikar,” tandasnya. (Red)