Hasil Penelitian Ungkap Pria Jarang Cuci Tangan Dibanding Wanita

JABARNEWS | BANDUNG – Salah satu upaya pencegahan dasar virus corona atau Covid-19 adalah dengan rajin mencuci tangan secara detail dan menyeluruh. Hal ini karena virus corona menular lewat droplet atau cairan tubuh yang keluar saat batuk atau bersin.

Selain tertular karena menghirup droplet ketika berada dekat dengan orang yang terinfeksi, Anda juga bisa tertular virus corona lewat tangan sebagai media penularan.

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sangat dianjurkan oleh pemerintah guna menyikapi pandemi virus corona atau Covid-19 yang kini melanda dunia. Melalui kebiasaan mencuci tangan dengan sabun tersebut, diharapkan angka penyebaran Covid-19 dapat ditekan.

Menyikapi imbauan tersebut, faktanya masih banyak orang yang belum melakukan kebiasaan mencuci tangan selama 20 detik. Faktanya lagi, sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria cenderung lebih malas mencuci tangan dengan sabun dibandingkan perempuan.

Baca Juga:  HUT Ke 387 Kabupaten Karawang Diwarnai Aksi Saling Bacok Antar Pelajar

Beragam penelitian dan survei dari tahun ke tahun pun menunjukkan bahwa perempuan lebih rajin mencuci tangan dengan sabun dalam waktu yang lebih lama ketimbang laki-laki setelah dari toilet. Bahkan tak sedikit orang yang berbohong mengenai kebiasaan cuci tangan mereka.

“Jika Anda dari kamar kecil di bandara, misalnya, lalu ada orang yang bertanya ‘Apakah sudah cuci tangan?’ Apa yang akan Anda katakan? Pasti jawabannya adalah Iya,” kata peneliti dari Michigan State University Carl Borchgrevink.

Borchgrevink pernah meneliti kebiasaan mencuci tangan 3.749 perempuan dan laki-laki di berbagai kamar kecil. Hasilnya, sekitar 15 persen pria tidak mencuci tangannya sama sekali, dibandingkan 7 persen perempuan yang melakukan hal yang serupa.

Baca Juga:  Sempat Dikira Boneka, Ternyata Ada Mayat Mengambang di Kolam Ikan

Hasil penelitian juga menunjukkan, hanya 50 persen laki-laki yang mencuci tangan menggunakan sabun, dibandingkan 78 persen perempuan.

Jika dihitung secara keseluruhan, hanya 5 persen dari orang yang diamati mencuci tangan mereka dalam waktu yang lama, atau cukup untuk membunuh, kuman, bakteri, dan virus penyebab infeksi.

Tak hanya itu, bahkan dalam studi lain pada 2009, dari 200 ribu orang di kamar kecil, hanya 31 persen pria yang mencuci tangan dengan sabun dibandingkan dengan 65 persen perempuan yang melakukannya.

“Ini gap yang sangat tinggi,” kata peneliti dari University College London, Susan Michie.

Lalu berlanjut pada studi yang dilakukan tahun 2016 lalu yang menunjukkan, perempuan 50 persen lebih mungkin melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan, memakai masker, dan membersihkan benda di sekitar, dibandingkan para pria.

Baca Juga:  Video: Raffi Ahmad Bakal Bawa Legenda Sepakbola ke Indonesia

“Perempuan lebih fokus pada kebersihan dibandingkan laki-laki, begitu juga pada kebersihan rumah, kebersihan diri, dan anak-anak,” kata Michie.

Terkait fenomena itu, para peneliti kemudian menyarankan agar imbauan mencuci tangan juga ditargetkan khusus untuk pria. Terlebih pada kasus Covid-19 yang mencatat, kematian pada pria cenderung lebih tinggi dibandingkan perempuan. Data WHO bahkan menunjukkan bahwa angka mortalitas pada pria mencapai 4,7 persen, sedangkan pada perempuan 2,8 persen.

Untuk itu, seluruh masyarakat perlu membiasakan diri untuk hidup sehat dan bersih. Salah satunya selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, baik untuk pria maupun wanita. (Red)