Bek Persib Ini Enggan Pulang Kampung di Tengah Ancaman Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG –  Pandemi virus corona covid-19 yang ada di Indonesia ternyata tak membuat bek tangguh milik Persib Bandung, Nick Kuipers mudik. Pemain asal Belanda itu lebih memilih bertahan di tanah air ketimbang pulang ke negara asalnya Belanda.

Berbeda dengan rekan sejawatnya, memilih untuk tetap tinggal di Bandung. Alasan, di Bandung dirasa lebih aman dari tertular virus corona.

“Saya masih di Bandung karena saya merasa aman di sini,” ujar Nick seperti dilansir di laman resmi klub di Jakarta, Selasa (14/4/2020).

Baca Juga:  Cegah Arus Balik, Polisi Sekat Ruas Jalan Tol Halau Pemudik ke Jakarta

Nick mengatakan di Belanda cara pemerintah untuk memutus rantai penularan COVID-19 dinilai lebih berat.

Pasalnya, di Belanda saat ini sudah menerapkan pembatasan aktivitas secara total, sehingga banyak fasilitas tutup.

“Berbeda jika dibandingkan di Indonesia, meski ada pembatasan sosial namun sejumlah fasilitas penting masih tetap beroperasi,” ujarnya.

Baca Juga:  Jokowi Sebut Tak Mudik Karena Sayangi Keluarga

Apalagi di Bandung yang belum menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), membuat ia masih bisa beraktivitas meski harus total dalam pencegahan.

“Di Belanda berat, semuanya tutup dan setiap orang bekerja dari rumah,” kata dia.

Manajemen Persib sendiri mengizinkan para pemain untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing setelah kompetisi Liga 1 ditunda, kecuali Wander Luiz yang terkonfirmasi positif.

Meski tidak ada aktivitas tim, namun para pemain diwajibkan untuk menjaga kondisi kebugarannya serta menerapkan pola hidup pencegahan penularan.

Baca Juga:  Sempat Mangkir, Artis Nindy Ayunda Akirnya Nongol Penuhi Panggilan Polres Jakarta Selatan

Sebelumnya, PSSI memastikan bahwa Bulan Maret, April, Mei, dan Juni merupakan status keadaan tertentu darurat bencana. Hal ini tak lepas dari merebaknya persebaran virus corona di Indonesia.

Dengan status ini, PSSI juga menunda jadwal lanjutan kompetisi sampai 29 Mei 2020. Jika status darurat bencana tidak diperpanjang pemerintah, kompetisi akan dihelat mulai 1 Juli 2020. (Red)