Unisba dan Kebun Quran Ciptakan Hand Sanitizer Herbal Non Alkohol

JABARNEWS | BANDUNG – Di tengah wabah Covid-19 saat ini, produk hand sanitizer berbahan alkohol dengan kadarnya yang tinggi diatas 70% banyak diburu masyarakat, walaupun dengan harga yang tinggi diatas harga pasaran. Namun, dengan penggunaannya yang terlalu sering, banyak yang mengeluhkan tangan menjadi kering dan iritasi. Belum lagi kontroversi mengenai aspek kehalalannya karena penggunaan alkohol bagi sebagian umat Muslim dianggap hal yang syubhat.

Melihat hal tersebut Unit Bisnis Farmasi dibawah Lembaga Inkubator Bisnis Produk Halal Lembaga Penelitian dan Pegabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unisba dan Kebun Quran, bekerja sama menciptakan inovasi hand sanitizer berbahan herbal non alcohol dari ekstrak daun bidara (Ziziphus spina-christi L.) yang halal dan efektif membunuh kuman, serta mencegah infeksi virus terutama Covid-19. Demikian disampaikan Ketua Inkubator Bisnis Produk Halal LPPM Unisba yang juga tim pembuat hand sanitizer ini, Fitrianti Darusman, M.Si., Apt. saat memperkenalkan produk hand sanitizer-nya tersebut.

Dia mengatakan, hand sanitizer ini tersedia dalam ukuran 60 ml dengan kadaluarsa kurang dari 30 hari dan aman digunakan sesering mungkin karena bahan pembuatan 100% herbal dari ekstrak daun bidara Arab dengan tambahan antioksidan alami/herbal, serta tidak mengandung bahan pengawet sintetik. Sementara, untuk pembiayaan pembuatan hand sanitizer ini bersifat “beli putus” dengan Kebun Quran.

Baca Juga:  Prabowo Subianto Unggul di Survei Simulasi 3 Nama LSI, Raih 35,8 Persen

Menurutnya, produk hand sanitizer-nya sudah didaftarkan patennya ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham RI). Selain itu, saat ini sedang mengurus perizinan melalui Kementrian Kesehatan yang dilakukan secara online karena produk ini termasuk kedalam Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).

Harapannya, produk hand sanitizer nya ini dapat bermanfaat dan efektif dalam mencegah penyebaran penyakit infeksi terutama Covid-19. Selain itu, menjadi solusi kepada masyarakat terhadap mahal dan langkanya produk hand sanitizer yang beredar dipasaran.

Dia menjelaskan, awal terjalin kerja sama dengan Kebun Quran, terkait dengan penelitiannya bersama mahasiswa Farmasi Unisba yang mengambil objek penelitian tanaman bidara yang merupakan komoditas utama tanaman yang dibudidayakan di Kebun Quran.

“Kebun Quran dalam hal ini fokus pada upaya pembibitan, perawatan, pembudidayaan dan penjualan tanaman-tanaman yang disebutkan di dalam Al-Quran khusus bidara Arab,” katanya.

Baca Juga:  Jamin Berwisata Aman Saat Pandemi, Kemenparekraf: Kita Punya Panduan

Dari hasil penelitian tersebut, lanjutnya, menghasilkan produk pertama yaitu cairan desinfektan lantai bidara. Kemudian, beberapa waktu yang lalu, keduanya menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mengenai riset, serta menyepakati Unisba sebagai produsen dan Kebun Quran sebagai distributor utama yang memasarkan produk tersebut hingga ke pelosok negeri dengan memanfaatkan media sosial.

Hand sanitizer ini tambahnya, merupakan produk kedua yang digulirkan bersama dengan Kebun Quran dalam upaya menjaga sanitasi terutama kebersihan tangan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Terkait dengan hal tersebut, Kebun Quran juga menggulirkan program donasi yang telah di-launching pada 10 April 2020 dalam rangka mendukung gerakan 1juta hand sanitizer untuk Indonesia dengan cara membeli produk ini.

“Produksi ini akan terus berlanjut mengingat pre-order dari para donasi terus berdatangan,” jelasnya.

Sementara itu Founder Kebun Quran Foundation, Ustd. Sofyan Setiawan, S.Pdi., mengatakan, respon dari masyarakat terhadap produk hand sanitizer ini antusiasnya cukup tinggi karena masih sedikitnya produk serupa yang berbahan dasar herbal. Hal ini terbukti dari pemesannya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Pulau Sumatera hingga Papua.

Baca Juga:  Banyaknya Tenaga Kesehatan Positif Covid-19, RS Diminta Tutup Sementara

Dia mengungkapkan, pemesanan hand sanitizer ini melalui sistem Purchase Order (PO) karena bahan pembuatannya alami dan tidak tahan lama.

“Pada PO pertama, total pendistribusian hand sanitizer sebanyak 2000 botol ke wilayah Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, Jawa hingga Papua. PO kita buka per 5 hari. Bisa jadi, kedepan PO per 2 hari sekali jika antusiasnya semakin tinggi,” ujarnya.

Saat ini pun, menurutnya, sudah masuk pada PO tahap 2 yang sudah memenuhi target sebanyak 2000 botol dan akan dikirim pada Rabu (15/04/2020). Selain itu, Kebun Quran sedang mempersiapkan PO tahap 3.

Selain sebagai distributor produk hand sanitizer ini ke seluruh Indonesia, Kebun Quran juga menjadi penyuplai bahan baku daun bidara, serta mengajak beberapa jaringannnya yang sama-sama membudidayakan tanaman bidara untuk diproduksi menjadi hand sanitizer herbal non alkohol oleh Tim Prodi Farmasi Unisba.

Dia menjelaskan, sebagian besar PO berasal dari media sosial dan beberapa dari jaringan Kebun Quran. Selain itu, Produk hand sanitizer ini juga banyak di-endorse oleh beberapa selebgram. (RNU)