Jamu Anti Corona Laris Manis Diburu Pembeli Selama Wabah Covid-19

JABARNEWS | BANDUNG – Sejak wabah COVID-19 menyerang dan penyebaran serta meningkatnya jumlah korban di Indonesia yang terjangkit virus corona tidak bisa dipungkiri meningkatkan kekhawatiran dan kecemasan masyarakat.

Hal ini terbukti dengan permintaan masker dan hand sanitizer yang meningkat, serta empon-empon atau rempah-rempah pembuat jamu yang laku keras dan diburu masyarakat saat ini.

Segala produk dengan klaim pencegahan dan penyembuhan mendadak laris manis di pasaran, tak terkecuali ragam rempah nusantara seperti jahe, kunyit, dan temulawak. Mereka dipercaya bisa meningkatkan daya tahan tubuh sehingga bisa menangkal transmisi virus corona.

Baca Juga:  Hore.. Pelayanan Publik di Mapolres Purwakarta Kembali Dibuka

Sejak mewabahnya COVID-19 di Indonesia, sebagian masyarakat mulai mengonsumsi jamu untuk menjaga daya tahan tubuh dan jamu anticorona racikan Warti laris manis selama pandemi.

“Paling banyak yang dicari jamu anticorona. Dalam sehari bisa habis lebih dari dua botol,” kata Warti yang berdagang jamu keliling di seputaran Jakarta Timur, Rabu (15/4/2020).

Jamu anticorona yang dimaksud Warti adalah racikan rimpang temulawak, dengan beberapa macam rimpang lainnya seperti jahe, kunyit dan serai.

Rimpang yang juga dikenal sebagai bumbu dapur itu dipercaya memiliki khasiat untuk menjaga daya imunitas tubuh, seperti jahe yang bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan, mengatasi rasa sakit dan membantu proses detoksifikasi serta antiradang.

Baca Juga:  Dua Orang Tambah Catatan Terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Cirebon

Begitu pula dengan serai yang disebut memiliki beragam manfaat seperti antioksidan, meningkatkan metabolisme, mengatur tekanan darah tinggi serta menyembuhkan flu dan pilek.

Rimpang-rimpangan tersebut diolah dengan tangan Warti yang sudah berdagang jamu keliling sejak 1993. Selain jamu anticorona, salah satu jamu yang juga paling banyak dibeli pelanggannya adalah kunyit asem.

“Langganan saya macam-macam, malah ada pemilik toko yang memesan khusus dua botol sendiri untuk dikonsumsi bersama para pegawainya,” kata Warti.

Warti yang berdagang jamu berkeliling dari komplek ke komplek perumahan mengaku pelanggannya semakin bertambah sejak COVID-19 mewabah.

Baca Juga:  Rekrutan Anyar Persib Siap Bersaing Dapatkan Tempat Utama

“Tapi harga bahan-bahan juga naik, karena banyak dicari orang,” ujar Warti yang setiap hari dibonceng anaknya dengan motor berkeliling pagi dan sore hari menjual jamu.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengaku menambah frekuensi minum jamu menjadi lebih sering dari semula hanya pada pagi hari kini menjadi tiga kali dalam sehari untuk mencegah virus corona. Secara khusus ia membocorkan resep jamu yang biasa diminumnya yakni jahe merah, temulawak, sereh, kunyit, yang semuanya dicampur menjadi satu. (Red)