Menteri Edy Minta Data Potensi Panen Perikanan di 34 Provinsi

JABARNEWS | BANDUNG – Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terus menggenjot produktivitas sektor perikanan Indonesia di tengah pandemi global Covid-19. Ia optimistis Indonesia menjadi negara yang paling siap menyediakan pangan, khususnya bidang perikanan, setelah pandemi berakhir.

Edhy Prabowo menginginkan pemda melalui dinas kelautan dan perikanan di 34 provinsi di seluruh Indonesia untuk melakukan pendataan potensi panen di daerahnya masing-masing guna mengantisipasi dampak COVID-19.

“Mohon didata, mana budidaya yang akan panen dan ada kecenderungan turun. Di (perikanan) tangkap juga datanya, termasuk datanya infrastruktur cold storage,” kata Menteri Edhy dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (16/4/2020)

Baca Juga:  Banjir Sepinggang Orang Dewasa Genangi Perumahan Pondok Gede

KKP menyiapkan langkah-langkah agar hasil produktivitas nelayan maupun pembudidaya nantinya dapat terserap. Di antaranya dengan menggandeng kementerian lain hingga penyiapan gudang berpendingin (cold storage).

Berdasarkan data itu pula, Menteri Edhy meminta kepala dinas di masing-masing daerah memiliki angka estimasi produksi dan potensi serapan di lapangan. Hal itu, bertujuan agar pemerintah pusat bisa mengantisipasi jika terjadi disparitas produksi serta kesiapan infrastruktur di lapangan.

“Saya minta ini di-breakdown mana provinsi yang melimpah ruah panennya sementara cold storage tidak ada, pemberitahuan itu kalau bisa diasumsikan biar bisa kita antisipasi jauh-jauh hari,” jelasnya.

Baca Juga:  Kemenhub Sediakan Mudik Gratis, Begini Cara Daftarnya

Menteri Edhy juga memastikan bahwa KKP masih memiliki akses dana Badan Layanan Umum (BLU). Dana BLU sebesar Rp1 triliun ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat kelautan dan perikanan.

Sementara terkait stimulus untuk pelaku usaha juga sudah dikoordinir oleh Kementerian Perindustrian dan Kementerian Sosial mengoordinir bantuan untuk masyarakat nelayan.

“Kami masih punya akses BLU yang Rp1 tiriliun atau disebut kredit nelayan. Ini tersedia. Ini sayang kalau tidak digunakan karena bunganya sangat rendah, 3 persen,” ujarnya.

Baca Juga:  Meski Cianjur Memiliki Sumber Air, Ribuan Petani Terlantar Pada Musim Kemarau

Karenanya, Menteri Edhy mengajak jajarannya tetap optimis dan melakukan yang terbaik untuk melewati pandemi COVID-19.

“Arah kita jangan berubah. Arah kita sama, bagaimana tetap produktif. Arahan Bapak Presiden jelas, pekerjaan tetap berlanjut, tetap maju,” kata Edhy.

Kegunaan cold storage bila sewaktu-waktu pemerintah ingin menyerap (membeli) ikan hasil tangkapan nelayan maupun pembudidaya. Di samping itu, cold storage dapat dipakai untuk menyimpan ikan nelayan bila sewaktu-waktu harga menurun drastis.

“Kesiapan infrastruktur ini penting, dan mudah-mudahan agar tetap produktif dan tidak mengendurkan semangat di tengah wabah,” pungkasnya. (Red)