Potret Warga Bogor Menikah Saat Pandemi Corona Tanpa Tamu dan Pesta

JABARNEWS | BOGOR – Pandemi corona COVID-19 mengubah segala tatanan aspek kehidupan, termasuk bagaimana pernikahan digelar. Banyak cerita terjadi setelah wabah merebak di Indonesia dan peringatan untuk jaga jarak digalakkan sehingga memengaruhi tata cara pernikahan.

Begitu manis mimpi Delia (28) bersanding dengan pasangannya Hendrik (32) di pelaminan dengan segala rencana resepsi pernikahan yang digadang-gadang oleh kedua pasangan tersebut pada Kamis (16/4/2020). Namun pandemi virus corona (Covid-19) yang mewabah di Indonesia merubah segalanya.

Delia dan Hendrik telah merancang pernikahannya yang akan dilaksanakan pada hari ini Kamis (16/4/2020) sejak 2019 lalu. Gedung pernikahan, penghulu, tim dokumentasi, dan segala kelengkapan pernikahan idaman telah mereka persiapkan dengan mewah.

Baca Juga:  Inilah Tips Mudah Untuk Jaga Berat Badan Ideal Anda

Sampai suatu ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menetapkan bencana non-alam virus Corona (COVID-19) sebagai bencana nasional.

Dengan berat hati, kedua pasangan yang sudah menjalin hubungan sekitar dua tahun itu memutuskan, hanya menggelar ijab kobul pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Bojonggede, dan hanya disaksikan oleh pihak kedua mempelai saja.

“Pernikahan sudah dirancang sedemikian rupa tahun 2019 lalu, tapi iah ditengan Virus Korona ini apa boleh buat kita harus patuh kepada pemerintah dalam menanggulangi pandemi Virus Korona di wilayah Kabupaten Bogor ini,” kata Hendrik, Kamis (16/4/2020).

Baca Juga:  Prabowo Sebut Sosok Perusak Hubungan Dirinya Dengan Amien Rais

Hendrik pun berencana, akan melakukan resepsi pernikahannya itu setelah semua virus corona ini dinyatakan sudah tidak ada lagi di Indonesia.

“Karena adanya wabah corona, mau gak mau kita menggelar di KUA, untuk kedepannya mungkin kita akan melakukan resepsi nanti ditentukan lagi, untuk sementara kita nikah dulu aja,” jelasnya.

Baca Juga:  Indonesia Hanya Miliki Serum Anti Bisa dari Tiga Jenis Ular

Ia menambahkan, saat pernikahan yang dilaksanakan di KUA Bojong Gede pelaksanaan semuanya berjalan dengan lancar menggunakan semua protokol kesehatan.

“Tadi pakai masker, pakai sarung tangan semuanya lengkap protokol kesehatan pokoknya, yang hadir di pernikahan ini hanya keluarga dari saya dan istri saja,” tandasnya.

Kemenag juga meniadakan semua jenis layanan selain administrasi dan pencatatan pernikahan di KUA. Beberapa hal yang sementara waktu ini ditiadakan adalah bimbingan pernikahan untuk calon pengantin, konsultasi pernikahan, bimbingan klasikal dan lain sebagainya. (Red)