Pocong Dijadikan Petugas Patroli Corona Cegah Warga Keluyuran

JABARNEWS | JAWA TENGAH – Warga Desa Kepuh, Jawa Tengah, memiliki cara yang tak biasa untuk menjaga warga agar tetap di rumah dan tidak keluyuran di luar saat pandemi virus corona.

Berawal inisiatif warga setempat agar warga lainnya mematuhi anjuran physical distancing demi menekan penularan virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. Dua “pocong” ditugaskan untuk menakuti warga yang masih keluyuran.

“Kami ingin menjadi lebih berbeda dan memberikan dampak pencegahan karena ‘pocong’ itu menyeramkan,” tutur warga setempat, Anjar Pancaningtyas, dikutip Reuters.

Baca Juga:  BIJB Kertajati Harus Jadi Solusi Bukan Hanya Legacy, Apalagi Prasasti

Kehadiran dua “pocong” di Desa Kepuh dengan cepat viral di Indonesia. Banyak masyarakat sekitar yang justru mengunjungi Desa Kepuh untuk melihat langsung aksi tersebut.

Karena malah membuat warga berkumpul untuk menonton, tugas dua “pocong” tersebut akhirnya diganti dengan patroli. Siapa sangka strategi ini juga membuat “pocong” menjadi go international.

Bahkan patroli “pocong” yang dilakukan tersebut, jadi sorotan media asing. Setelah ramai diberitakan media di Indonesia, aksi itu kini diberitakan media asing seperti South China Morning Post, Reuters, Business Insider, BBC, dan AJ+ (Al Jazeera).

Baca Juga:  Moeldoko Sebut Sepeda dari Daniel Mananta Bukan untuk Jokowi

Patroli “pocong” bahkan masuk ke dalam berita di TV nasional Korea Selatan. Rekaman berita tersebut kemudian dibagikan di Twitter oleh akun bernama may J.

Uniknya, masyarakat Korea Selatan justru menganggap “pocong” sebagai setan yang lucu dan menggemaskan. Dalam portal berita Naver di Korea Selatan, komentar mengenai “pocong” yang lucu dan menggemaskan membanjiri kolom komentar.

Berita tersebut juga mencantumkan film-film nasional bertemakan pocong. Poster film “Pocong Rumah Angker,” “Pocong Jumat Kliwon” dan “Pocong 3” disematkan dalam berita tersebut.

Baca Juga:  Indonesia Akan Jadi Negara Maju Terbesar ke 3

Warga Desa Kepuh yang menjadi sorotan karena aksi unik ini pun menyebut patroli “pocong” efektif menjaga warga tetap di rumah selama wabah COVID-19 masih terjadi.

“Sejak kehadiran ‘pocong’ tersebut, orang tua dan anak-anak tidak lagi pergi meninggalkan rumah. Orang-orang tidak lagi berkumpul atau berada di jalanan setelah malam,” terang warga setempat, Karno Supadmo, dikutip Reuters. (Red)