Ingat! DBD Masih Mengintai dan Pahami Gejalanya

JABARNEWS | BANDUNG – Musim penghujan saat ini tidak hanya virus corona yang wajib di waspadai, penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD) juga tengah mengintai pada saat ini.

DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamul. Ada banyakKasus DBD yang berakhir fatal akibat terlambat dideteksi dan ditangani.

Pada Umumnya, Gejala penyakit DBD akan dimulai sekitar empat sampai sepuluh hari setelah mendapat gigitan dari nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus.

Baca Juga:  Bejat, Pemabuk Ini Aniaya Anak Dan Cucu Pakai Eggrek Sawit

Berikut beberapa gejala umum dari DBD yang perlu diketahui:

Demam Tinggi Mendadak

Demam mungkin sering terjadi pada banyak penyakit. Namun, pada DBD demam terjadi secara mendadak dan banyak orang yang tidak tahu perbedaan demam biasa dengan demam yang disebabkan oleh DBD.

Biasanya demam pada DBD bisa mencapai 40 derajat Celsius. Demam pada DBD bisa terjadi selama dua sampai tujuh hari.

Baca Juga:  Acara Halal Bihalal di Wanayasa Bukan Dari Klub Otomotif Se-Purwakarta, Ini Penjelasanya

Nyeri pada Otot

Setelah gejala demam terjadi, pengidap DBD akan merasakan nyeri pada bagian otot dan sendi. Gejala ini biasanya disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat.

Sakit kepala

Beberapa jam setelah mengalami demam, gejala selanjutnya yang akan muncul adalah sakit kepala hebat. Biasanya, rasa sakit terjadi di sekitar dahi. Sakit kepala parah juga disertai dengan sakit pada bagian belakang mata. Ini merupakan gejala umum yang sering terjadi.

Baca Juga:  Ngaku Menikah 24 Kali, Vicky Prasetyo Sebut Paling Cepat Enam Jam

Merasa mual

Pada beberapa orang, masalah pencernaan juga bisa terjadi, seperti mual dan ingin muntah. Selain itu, bagian perut atau punggung terasa tidak nyaman. Gejala ini bisa terjadi selama dua sampai empat hari.

Kelelahan

Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada pengidap DBD dapat menurunkan nafsu makan. Hal ini tentu menyebabkan tubuh menjadi kelelahan, karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah. (Red)