Sudah Ada Kematian Akibat Covid-19 Dari Dua Orang PDP Di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sebanyak dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 meninggal dunia di RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dari hasil rapid test, satu dari pasiennya diketahui positif terjangkit virus tersebut.

Direktur Utama BLUD RS Bayu Asih Agung Darwis Nataatmadja membenarkan dengan adanya dua pasien PDP meninggal dunia asal warga Kecamatan Darangdan dan Satu warga Kecamatan Bungursari.

“Meski pasien PDP dari Bungursari yang meninggal hasil rapid testnya positif Corona, tapi tetap belum tentu positif Corona atau tidak, karena untuk memastikan akibat Corona atau tidak mesti dari hasil uji swabnya,” ujar Agung.

Ia menambahkan warga Bungursari yang menunjukan hasil positif rapid test Corona itu, sudah mendapatkan isolasi selama dua hari sebelum tutup usia, akan tetapi pihak dari medis belum sempat mengambil sampel untuk test swab.

Baca Juga:  Tiga Makanan Khas Subang Yang Sering Diburu Oleh Para Pelancong

“Hasil rapid testnya positif Corona. Tapi untuk pasien ini kita tidak sempat ambil sampel cairan di tenggorokannya akibat keburu meninggal. Tadinya ada rencana ambil sampel swabnya Senin besok, sementara yang warga Bungursari dimakamkan semalam,” jelas Agung dikutip dari NewsPurwakarta, (19/04).

Menurut Agung, ada kendala teknis dalam pengambilan sampel untuk uji swab yang menjadi masalah. Kata dia, saat mengambil sampel harus melibatkan tim dari dinas dan petugas lab.

“Ini yang kadang lama. Sehingga sering terjadi, belum sempat diambil sampelnya keburu meninggal,” jelas Agung.

Untuk satu warga lainnya yang meninggal dari Kecamatan Darangdan hasil rapid test pasien tersebut menunjukan negatif.

Baca Juga:  Sempat Tegang, Penentuan Nomor Urut Pilkada Karawang Ada Momen Tawanya

“Kita masih menunggu hasil uji sampel swab dalam waktu satu minggu. Dia meninggal hari Rabu pekan ini,” ujar Agung.

Sementara itu, Studi Purwakarta menyayangkan keterlambatan informasi ini disampaikan kepada publik. Dinilai data perkembangan baik atau buruk dari PDP ini terkesan ditutup-tutupi.

“Ada PDP meninggal hari rabu, namun baru diketahui publik hari minggu. Ini jelas blunder. Walau negatif, tetap harus dijelaskan kepada publik karena dia sudah masuk dalam daftar PDP,” jelas Hikmat Ibnu Aril, Ketua Studi Purwakarta, dengan nada kesal.

Tambahnya dari pernyataan Agung selalu Dirut RSUD Bayu Asih saja bahwa untuk melakukan Swab test ada kendala teknis saja yang melibatkan tim dinas kesehatan dan tim lab, sudah membuktikan bahwa kurang sinkron antar-tim penanganan Covid-19 ini.

Baca Juga:  Timnas Indonesia Jadi Juru Kunci Usai Kalah dari Malaysia

Aril meminta Bupati segera evaluasi jajarannya. Kesan data yang ditutup-tutupi ini bukan main melukai rasa kemanusiaan warga Purwakarta.

“Saya lebih luas menduga jumlah ODP dan PDP di Purwakarta ini besar. Bagai Api dalam sekam. Bagaimana tidak, Purwakarta sebagai lintasan zona Merah Jakarta-Bandung, pasti mengalami perluasan pandemik,” ungkap Aril kepada JabarNews.com.

Untuk membuktikannya, Pemkab harus segera lakukan rapid test secara serius dan cepat kepada seluruh ODP dan lingkungan terdekat ODP. Soal alat rapid test, kata aril, sekarang banyak penyedianya. (Red)