Bagai Api Dalam Sekam, Satgas Diminta Serius Soal Angka Covid-19 Di Purwakarta

JABARNEWS | PURWAKARTA – Jika Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Satgas Covid-19 tidak serius dalam mengidentifikasi dan mengolah angka jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) hingga yang positif, maka sebaran virus ini bagai api dalam sekam, yang sewaktu-waktu dikhawatirkan terjadi lonjakan luar biasa yang membuat penanganan menjadi kocar-kacir.

Terjadinya mis-informasi soal adanya PDP yang meninggal (walau dinyatakan negatif) namun tidak diungkap ke publik, atau meninggalnya PDP yang dinyatakan positif (melalui Rapid test) tapi terlambat diupdate ke publik, menimbulkan kekecewaan publik kepada pemerintah.

Baca Juga:  Soal Putusan MK Terkait PHPU Pilpres 2024, Presiden Jokowi: Buktikan Pemerintah Tidak Bersalah

“Padahal data yang akurat dan terbuka, sangat diperlukan untuk semua lapisan pemangku kepentingan sebagai acuan penanganan wabah nasional ini. Tentunya, Data yang salah, aksi menjadi masalah,” ujar Ketua Studi Purwakarta, Hikmat Ibnu Aril, kepada JabarNews.com, Minggu (19/4/2020).

Menurut Aril, jangan sampai kota atau kabupaten lain mulai menurun, Purwakarta malah dalam kondisi puncak penyebaran covid-19 ini akibat lambat dalam identifikasi penyebaran.

Baca Juga:  Bioskop di Kota Bogor Belum Diizinkan Beroperasi, Ini Alasan Bima Arya

“Logika perkiraannya simpel saja, berapa besar frekuensi peluang pertumbuhan jumlah orang yang terpapar covid di Purwakarta, bisa diperkirakan dari presentase pertumbuhan masing-masing kategori (ODP sampai positif) di DKI jakarta dan Kota Bandung. Karena Purwakarta merupakan daerah yang berada di tengah-tengah dan menjadi lintasan dari kedua daerah tersebut,” ungkap Aril.

Maka, sebagai solusinya, Aril berharap Pemkab Purwakarta melalui Satgas Covid-19 harus lebih fokus untuk melakukan rapid test atau test masal secara berkesinambungan dan dalam kuota besar. Ini untuk mengetahui lebih dini berapa jumlah nyata yang menunjukkan gejala awal positif.

Baca Juga:  POP Kemendikbud, Anggota DPD RI: Idealnya Hentikan Dulu Program Ini

Rapid test diprioritaskan kepada seluruh ODP dan orang-orang lingkungan terdekat dari para ODP tersebut dan ke seluruh OPP (Orang Pelaku Perjalanan). Tentunya tanpa mengabaikan konsistensi berbagai upaya pencegahan lainnya yang telah dilakukan selama ini.

“Lalu informasikan kepada publik. Agar jangan ada dusta diantara kita,” tutup Aril. (Red)