Awal Pekan Hari Ini Nilai Rupiah Akhirnya Tumbang Juga

JABARNEWS | CIMAHI – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak melemah tipis 5 poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.470 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.465 per dolar AS.

Padahal sepanjang pekan lalu Rupiah menunjukan taji dengan penguatan cukup signifikan. Sepanjang pekan lalu, kurs rupiah bergerak di kisaran 15.465 s.d 15.630. Pada Jumat (17/4/2020), rupiah menguat tajam 175 poin atau 1,12 persen ke level Rp15.465 per dolar AS. Level tersebut merupakan yang terbaik dalam sebulan terakhir.

Baca Juga:  DPRD Cianjur Segera Bentuk Fraksi dan Pimpinan Dewan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak serta merta gembira dengan penguatan kurs rupiah. Dia menilai rupiah dan mata uang dunia bergerak volatil selama pandemi Covid-19.

Dia menambahkan, volatilitas sangat tajam terjadi pada akhir Maret 2020. “Kami akan pantau secara hati-hati pada April-Mei, baik dari sisi perkembangan pasar uang di dalam dan luar negeri,” ujarnya saat pemaparan APBN Kita, Jumat (17/4/2020).

Baca Juga:  Seorang Bupati Mengamuk Akibat Dapat Predikat WTP

Analis Monex Investindo Futures Andian dalam publikasi risetnya menyampaikan aset-aset berisiko mencatat penguatan pada akhir pekan lalu di tengah pelemahan dolar AS.

Dolar AS melemah setelah Presiden AS, Donald Trump kembali mengumumkan rencana pencabutan pembatasan sosial di AS di awal bulan Mei 2020.

Namun demikian, ada kemungkinan pencabutan pembatasan sosial New York akan di tunda hingga 15 Mei. Hal ini memicu sebagian pelaku pasar melepas aset likuid dolar AS untuk menempatkan posisi pada aset-aset berisiko.

Baca Juga:  Tekan Penyebaran Covid-19, Babinsa Kodim 0614 Kota Cirebon Semprot Disinfektan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya akan melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda depresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London. (Red)