PT KCI Klaim Jumlah Penumpang Turun Drastis Selama PSBB

JABARNEWS | DEPOK – PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI), mengklaim adanya penurunan jumlah penumpang di Jabodetabek. Penurunan jumlah penumpang sudah terjadi sebelum menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di lima wilayah penyangga ibukota.

“Jumlah pengguna KL berkurang hinggal 85 persen. Bahkan warga mulai berinisiasi melakukan berbagai pembatasan termasuk pembatasan transportasi,” ujar Direktur Utama PT KCI, Wiwik Widayanti.

Wiwik sapaan akrabnya ini mengatakan, pengurangan terjadi karena, jumlah aktivitas masyarakat berkurang dengan banyaknya kantor yang tutup di wilayah Jakarta.

Baca Juga:  Soal Diskon Pembayaran Pajak di Kabupaten Bandung, Ini Kata Legilastor

“Ini tentunya mengalami penurunan mobilitas orang. Akan tetapi, dimungkinkan orang bergerak karena tidak semua kantor di wilayah Jakarta tutup. Jadi konsentrasi orang ada di pagi dan sore, itu menjadi perhatian kita,” katanya.

Menurutnya, sebanyak 15 persen aktivitas masyarakat masih menggunakan KRL. Karena, ada beberapa perkantoran di Jakarta masih beroperasi dengan berbagai hal pertimbangan. Walaupun, DKI Jakarta menerapkan pemberlakuan PSBB.

Baca Juga:  Antisipasi COVID-19, Imigrasi Sukabumi Panggil Perusahaan Jasa TKA

“Ini masih banyak 15 persen aktivitasnya, kita upayakan pemantauan dipagi hari dan sore hari,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Wiwik juga mengklaim. Bahwa, pihak PT KCI sudah melakukan standarisasi kesehatan di wilayah Stasiun Bogor, Cilebut, Bojonggede, Citayam dan Depok, dan juga melakukan rekayasa operasi.

“Kami memberikan tambahan kereta dari Bogor, Bojonggede, ada juga dua kereta menuju Jakarta kota, ada lagi dari Citayam kita ke Angke dan dari Depok total lima kereta dari Jakarta san Angke juga dan Jatinegara,” jelasnya.

Baca Juga:  Bernilai Ekonomi Tinggi, Menteri LHK Minta Sampah Dikelola dengan Baik

Dirinya berharap, dengan ditambahnya KRL pada pemberangkatan dan pulang bisa menghindari kerumunan atau penumpukan di gerbong.

“Penurunan secara total 85 persen, tapi untuk harian ini masih banyak dan terus biasanya Senin perlu kita perhatikan bersama, dan masih ada delapan kantor yang belum tutup masih buka,” tandasnya. (Red)