Ricuh Pembagian Sembako di Bogor, Ade Yasin Buka Suara

JABARNEWS | BOGOR – Pembagian sembako bagi warga kurang mampu yang terdampak wabah virus corona berujung ricuh di kantor Baznas Cibinong Senin (20/4/2020). Puluhan warga mengamuk dan terlibat adu mulut dengan petugas lantaran menilai proses pembagian sembako yang tidak adil.

Ketua Baznas Lesmana mengaku jika pihaknya tidak mengundang warga untuk datang dan diberikan sembako. Dia mengungkapkan, ada sekitar 500 warga yang datang hari ini mendapat informasi dari mulut ke mulut dengan hanya bermodalkan Kartu Keluarga (KK) dan KTP.

“Justru saya juga bingung, saya tanyakan ke staf gak ada yang tahu,” kata Lesmana kepada wartawan, Senin (20/4/2020).

Baca Juga:  Persib Agendakan Laga Uji Coba Akhir Agustus Hingga September

Meski pada akhirnya para warga dilayani, namun Lesmana mengaku kewalahan lantaran warga yang sulit diatur, terutama untuk menjaga jarak karena Kabupaten Bogor sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Spontan masyarakat itu. Tapi yang jadi masalah, ini kan PSBB. Namun, intinya kami berikan (sembako). Alhamdulillah ada stok,” katanya.

Lesmana mengaku akan memberikan bantuan sembako kepada 11 ribu warga di Kabupaten Bogor. Namun itu pun ditujukan khusus untuk ustad, guru ngaji, pondok pesantren, dan amil.

Baca Juga:  Ini Dia 2 Kecamatan di Kabupaten Bogor Masih Bebas Corona

“Tiap-tiap desa ada 25 orang. Itu kami sudah minta camat dan kepala desa untuk mendatanya. Penyalurannya belum. Tapi kalau warga ini kami tidak tahu, tiba-tiba datang. Cuma kalau kami minta balik lagi, kasihan sudah desak-desakan,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Kabupaten Bogor melayangkan teguran kepada Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bogor Lesmana menyusul kericuhan warga saat pembagian sembako.

“Sudah saya berikan teguran ke ketuanya. Saya kaget kok tiba-tiba ada pembagian sembako oleh Baznas, tidak ada konfirmasi ke saya sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Kabupaten Bogor,” kata Ade Yasin.

Baca Juga:  Cek Disini! 30 Perusahaan Buka Lowongan Kerja di Job Fair Kota Bandung

Ade Yasin mengatakan seharusnya Baznas berkoordinasi dengannya selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Kabupaten Bogor.

“Seharusnya Baznas berkoordinasi dengan kami dan pihak kepolisian, agar aman dan tidak ada kericuhan,” tandas Ade Yasin yang juga ketua DPW PPP Jawa Barat.

Pada akhirnya, meski masih ada warga yang mengantre di luar pagar, salah satu staf Baznas meminta warga untuk pulang, karena kepolisian datang dan meminta Baznas membubarkan mereka. (Red)