Dilema PSBB, Ade Yasin: Masih Banyak Pegawai ke Kantor

JABARNEWS | BOGOR – Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dinilai belum efektif dalam menekan penyebaran virus corona. Menutur Bupati Bogor, Ade Yasin, belum efektifnya PSBB karena masih ada beberapa perkantoran yang mengharuskan pekerjanya masuk ke kantor.

“Padahal dalam PSBB diwajibkan bekerja di rumah atau Work From Home (WFH),” ujar Ade Yasin. Selasa (21/4/2020).

Temuan itu dia dapati ketika melakukan kunjungan ke stasiun-stasiun kereta rel listrik (KRL) di Kabupaten Bogor pada Senin (20/4) dan menanyakan langsung ke beberapa penumpang KRL.

Baca Juga:  Pengusaha Tanaman Nikmati Transaksi Digital Bank Bjb Di Festival Digicash Plant Festival

“Saya tanya, katanya mau rapat di kantor. Kata saya kenapa, kan bisa pakai aplikasi untuk rapatnya, banyak alasan dari mereka. Jadi intinya masih belum ideal 100 persen penerapan PSBB di Jakarta maupun di Kabupaten Bogor ini,” kata Ade Yasin.

Menurut Ketua DPW PPP Jawa Barat itu, masih didapati sejumlah penumpang yang duduk berdempetan di dalam KRL, meski PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sudah memberikan pembatas jarak.

Baca Juga:  Longsor di Jalur Selatan Garut-Tasikmalaya, BPBD: Mobil Tak Bisa Lewat

“Terus yang berdiri dan duduk berdempetan juga masih banyak. Artinya, memang ketika mereka masuk kereta dan mau jalan, sangat sulit lagi untuk diatur,” tuturnya.

Karena itu, dia berharap perkantoran di DKI Jakarta bisa menerapkan sistem kerja dari rumah (WFH).

“Saya minta agar pemprov tegas lagi, soalnya masih ada banyak kantor yang mempekerjakan karyawannya, jika memang semuanya kompak pasti untuk memutus mata rantai COVID-19 di Kabupaten Bogor maupun di Jakarta bisa berjalan,” kata Ade Yasin.

Baca Juga:  Ini Cara Membuat Onigiri Atau Nasi Kepal Isi Tuna Mayo

Meskipun saat ini transportasi massal sudah mulai mengalami penurunan penumpang. Namun, untuk mempercepat hal tersebut memang harus ada upaya lebih untuk menekan angka perusahaan yang masih bekerja di kantor. (Red)