Gara-Gara Covid-19, Ratusan Pegawai Di Ciamis Kena PHK

JABARNEWS | CIAMIS – Dampak penyebaran virus corona (Covid-19), sebanyak 21 Perusahaan di Kabupaten Ciamis terpaksa memberhentikan dan pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan pegawai yang bekerja diperusahaannya.

“Dari 21 Perusahaan yang ada di Kabupaten Ciamis terpaksa merumahkan 915 orang pekerja dan 3 Perusahaan tercatat telah mem-PHK 173 orang pekerja,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Ciamis, Asep Dedi kepada Jabarnews.com, Rabu (22/4/2020).

Ia menjelaskan bahwa alasan merumahkan dan mem-PHK ratusan orang pegawai itu lantaran pihak perusahaan tidak kuat lagi menahan turunnya omzet pendapatan.

Baca Juga:  Tinjau PTM di Kota Bogor, Bima Arya Ingatkan Mitigasi Kalau Terjadi Kasus Covid-19

“Kebanyakan perusahaan itu berhenti beroperasi atau gulung tikar,” ujarnya.

Sedangkan untuk membayar uang pesangon kata Asep Dedi, itu tergantung kebijakan perusahaannya itu sendiri, kalo mampu ya harus membayar.

“Memang kalau aturan hal-hal lain dalam perjanjian kerja, yang di PHK berhak mendapat pesangon,” ungkapnya.

Baca Juga:  Imbauan Baznas kepada Panitia Zakat Fitrah Di Ciamis

Sementara berdasarkan data dilapangan, puluhan perusahaan yang telah merumahkan maupun mem-PHK pegawainya itu rata-rata perusahaan pabrik makanan ringan, disusul dengan pabrik kayu, rumah makan, perhotelan, pabrik wajan dan pabrik UKM lainnya.

Asep Dedi mengatakan faktor peristiwa itu terjadi akibat adanya pandemi Covid-19, jadi permintaan konsumen terhadap produksi pabrik itu menurun drastis, hingga menurunnya omzet secara signifikan, sehingga perusahaan tersebut terpaksa melakukan hal itu, karena adanya faktor penyusutan pendapatan.

Baca Juga:  Tiga Kekurangan Whatsapp Web Saat Diakses Di Komputer Dan Laptop

Ia mengaku bahwa angka diatas tersebut kemungkinan dapat bertambah, karena sampai saat ini masih banyak perusahaan yang belum melapor.

“Disnaker selalu mengimbau kepada pemilik perusahaan agar selalu menerapkan physical distancing dan selalu menerapkan aturan memakai masker untuk para pekerja, selain itu harus selalu menyediakan sabun cuci maupun pengechekan suhu tubuh terhadap seluruh pegawai,” ucapnya. (Tny)