Polisi Selidiki Kasus Bantuan Pangan Busuk di Garut

JABARNEWS | GARUT – Kepolisian Resor Garut masih menyelidiki lebih lanjut terkait kasus bantuan pangan non-tunai (BPNT) dari pemerintah pusat yang kondisinya busuk saat diterima masyarakat di Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

“Kasus bantuan BPNT itu masih kita dalami apakah ada dugaan tindak pidananya atau tidak,” kata Kepala Satuan Reskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng kepada wartawan di Garut, Rabu.

Baca Juga:  Selamat Hari Bhayangkara

Ia menuturkan, Satuan Reskrim Garut sudah bergerak cepat ketika ada laporan warga mengeluhkan masalah bantuan pangan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan harapan penerima manfaat.

Kepolisian, lanjut dia, perlu menindaklanjuti lebih dalam lagi temuan barang pangan tersebut apakah semuanya busuk atau sebagian dan hanya terjadi di daerah itu saja.

“Penyelidikan ini untuk mengetahui apakah semuanya busuk atau tidak, dan busuknya karena apa, kita dalami,” kata Maradona yang juga Ketua Tim Satuan Tugas Pangan Kabupaten Gatut.

Baca Juga:  Ternyata, Ini Penyebab Barang Mebel Dari Kayu Jadi Mudah Rusak

Sebelumnya, sejumlah warga di RW 10 Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi mengeluhkan kualitas buruk bantuan pangan dari program pemerintah pusat yang didistribusikan oleh Bumdes Sukasenang.

Barang pangan yang diterima masyarakat penerima manfaat dari program BPNT itu terdiri dari telur ayam, daging ayam, sayuran dan buah-buahan, namun kualitasnya ditemukan sebagian busuk, bahkan daging ayam juga tercium bau yang tidak sedap.

Baca Juga:  Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1444 Hijriah Digelar Kemenag Kamis Pekan Depan

Barang yang diterima warga itu sebagian sudah busuk sehingga warga terpaksa membuangnya karena dinilai tidak sehat jika dikonsumsi.

Pihak pemerintah desa sudah menanggapi masalah itu dan siap untuk mengganti bantuan pangan yang dianggap warga sudah tidak layak konsumsi. (Ara)