Polemik Bangub, Forum RW Kota Bandung: Kami Tak Dianggap

JABARNEWS | BANDUNG – Forum RW Kota Bandung menilai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, tidak ada lagi kepercayaan kepada para RW dan RT. Pasalnya, dari awal pembagian bantuan gubernur (bangub) tidak melibatkan para RW untuk masalah pendataan warga yang berhak menerima bantuan tersebut sehingga terjadi polemik di warga.

Ketua Forum RW Kota Bandung, Robbiana Dani mengatakan, seharusnya Ridwan Kamil mengajak forum RW/RT untuk melihat kondisi warga supaya pembagian bantuan dapat diterima secara menyeluruh dan untuk mencari solusi atas keributan yang terjadi saat ini.

Baca Juga:  Kepala Dinas PU Kota Bandung Positif Covid-19

“RT/RW tidak dianggap oleh pemerintah padahal RT/RW-lah garda terdepan. Tapi kenyataaannya pendapatnya tidak pernah dihargai, didengar,” kata Dani saat dihubungi jabarnews.com, Kamis (23/4/2020).

Menurutnya, dengan tidak melibatkan para RT/RW maka yang akan terjadi adalah penolakkan karena dari pendataan sudah salah, sehingga pendistribusiannya mengakibatkan kecemburuan sosial di warga, karena ada warga yang kurang mampu malah tidak mendapatkan bantuan tersebut.

Baca Juga:  Cara Mudah Memanjangkan Bulu Mata Dengan Bahan Alami Ini

Oleh karena itu, Dani menilai sebaiknya bangub tersebut dikembalikan daripada menjadi masalah baru dikalangan warga setempat.

“Makanya kami lebih baik kembalikan lagi ke Gubernur daripada bikin mudharat karena apa coba, punten, ya,” jelasnya.

Dani menegaskan, kalau seandainya Gubernur mengajak para RW, penolakkan seperti ini tidak akan terjadi. Karena, ungkap dia, yang lebih tahu kondisi warga adalah RT/RW.

Baca Juga:  Waduh! Dituding Berkampanye Saat Safari Politik di Aceh, Anies Baswedan Dilaporkan ke Bawaslu RI

Atas dasar itu, Dani mengajak kepada Gubernur untuk mencari solusi dari masalah penolakkan Bangub.

“Kita duduk bersama untuk memikirkan memecahkan permasalahan ini jangan salah langkah, inilah akibatnya. Harus betul-betul terukur. Kita meeting bersma harus terukur harus dikaji dulu jangan gitu saja sehingga tidak tepat,” tutupnya. (RNU)