JABARNEWS | JAKARTA – Sistem pengereman merupakan komponen penting yang berkaitan dengan laju kendaraan, seperti pada sepeda motor. Untuk itu sang pemilik motor harus memastikan kondisinya tetap prima.
Kondisi kampas rem harus berfungsi baik untuk menghentikan laju kendaraan, sehingga komponen ini harus diganti secara rutin agar kinerjanya bisa maksimal.
Kepala Bengkel Bintang Motor Honda Cinere, Ribut Wahyudi, mengatakan penggantian kampas ram tidak bisa ditentukan dari interval pemakaian atau jarak tempuh.
“Untuk komponen kampas rem memang penggantiannya tergantung dari segi perilaku berkendara jadi tidak bisa diukur dengan jarak tempuh. tergantung kondisi lalu lintas, misal sering stop and go,” kata Ribut dilansir dari laman Kumparan.com, Jumat (24/4/2020).
Hal ini yang terkadang menyulitkan pemilik motor untuk menentukan waktu yang tepat menggantinya. Lantas, bagaimana mendeteksi kapan kampas rem sudah harus diganti?
Ribut menjelaskan ada beberapa tanda yang mengisyaratkan kampas rem harus diganti. Pertama, rasakan kinerja kampas rem saat mengerem, jika sudah mulai aus maka fungsi pengeremannya kurang pakem.
“Secara fungsi bisa dirasakan saat mengerem kurang pakem. Terus diiringi bunyi kasar saat pengereman karena kampas sudah tipis, jadi besi ketemu besi,” ujarnya.
Selain itu, pemilik motor juga bisa mendeteksi indikator lainnya secara visual. Jika sistem pengereman menggunakan mekanisme cakram, pemeriksaan bisa dilihat dari kondisi alur yang ada di kampas rem.
“Kalau kampas cakram bisa dilihat dari garis batas di kampas tersebut. Jika garisnya (alur) sudah tidak terlihat berarti kampas sudah tipis dan perlu diganti,” lanjutnya.
Sedangkan pada motor yang menggunakan rem tromol, bisa dilihat kondisi kampas rem pada tanda segitiga kecil sejajar dengan panel rem.
“Kampas tromol bisa dilihat dari segitiga kecil di panel rem. Saat di rem bila sudah sejajar dengan tanda segitiga di ass paha rem berarti harus segera mengganti kampasnya atau sudah tipis,” jelasnya. (Red)
