Kisah Petani Asal Tasikmalaya Bertaruh Nyawa Demi Setetes Madu

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Cerita kisah dibalik pencari lebah hutan (Odeng) di Kabupaten Tasikmalaya ternyata menyisakan cerita yang bernuansa magis dan diluar nalar, tidak hanya sulit dicari, lebah hutan penghasil madu itu hanya berdiam di pohon besar yang cukup tua dan selalu dikeramatkan.

Seperti yang telah diungkapkan oleh Ujang Dudu (66), usaha mencari sarang lebah hutan sudah ia tekuni sejak Tahun 1969, selama pencarian lebah hutan itu ia mengaku cukup sulit dan mengandung resiko bahaya yang siap datang kapan saja.

“Lebah hutan itu hanya bisa ditemukan di pedalaman hutan yang jauh dari pemukiman, maka tidaklah heran jika lebah hutan penghasil madu yang sangat berkualitas itu hanya bersarang di pohon tua yang mempunyai ukuran yang lumayan cukup besar, biasanya pohon itu selalu dihuni mahluk gaib,” ujarnya kepada Jabarnews.com, Minggu (26/4/2020).

Pria yang cukup energik meskipun sudah lanjut usia itu mengaku bahwa selama proses pencarian sarang lebah tidaklah mudah dan sembarangan, jika dilakukan oleh orang awam, maka konsekuesinya bisa membahayakan keselamatan jiwanya.

Baca Juga:  Sebulan Terakhir, Polisi Tangkap 15 Tersangka Kasus Tauran dan Curas di Bogor

“Jadi resiko bagi orang awam yang mencoba ingin mencari lebah hutan, resikonya dapat tersesat di hutan, dan ketika pulang ke rumah tiba-tiba mendadak sakit demam,” ungkapnya.

Menurut Ujang Dudu, banyak larangan maupun pantangan ketika mencari lebah odeng di pedalaman hutan, selain tidak boleh bertutur kata kasar, selama di dalam hutan juga kita tidak boleh buang air kecil sembarangan maupun hal lainnya yang kurang beretika.

“Karena tidak menutup kemungkinan, disebuah hutan pasti ada sebuah mahluk hidup lain, dan kita pun harus saling menghormatinya.

Selama proses pengambilan sarang lebah hutan dari atas pohon pun tidak sembarangan, harus berdoa terlebih dahulu, supaya selama proses pengambilan sarang lebah itu kita tidak diganggu oleh Jin penunggu pohon tersebut, disamping itu kita juga supaya diberikan keselamatan saat proses pengambilan sarang lebah hutan, karena kalau kita gegabah, misalnya ada 1 ekor lebah saja yang mati, bisa fatal akibatnya, nyawa taruhannya.

Baca Juga:  Bersiap! Tarif Puskesmas di Kabupaten Cirebon Rencananya Bakal Naik

Ia pun mengaku bahwa dalam proses pengambilan madu dari sarang lebah hutan itu, tidak memakai metode pengasapan atau pun metode lainnya, cukup diambil seperti biasanya tanpa melukai lebah hutan itu sendiri, yang jelas perlu ekstra kehati-hatian, supaya proses pengambilan itu tidak disengat oleh lebah hutan.

Ujang Dudu menjelaskan bahwa lebah hutan itu beda dengan lebah yang biasa dipelihara maupun dibudidayakan seperti lebah kecil (Nyiruan), jadi kalau lebah hutan yang sering saya cari itu yakni lebah ukuran besar, yaitu Odeng, lebah odeng sendiri hingga saat ini belum ada yang bisa membudidayakan.

“Selain sangat berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit yang telah dijelaskan dalam Alquran Surat An-Nahl Ayat 68-69, Alloh SWT telah menjelaskan khasiat madu, madu lebah hutan mempunyai kualitas alami, karena lebah hutan hanya mengambil makanan langsung dari alam,” jelasnya.

Baca Juga:  Terdampak Pandemi Covid-19, Sembahyang Cheng Beng di Sergai Sepi

Oleh sebah itu kata Ujang Dudu, hasil madu yang didapat dari satu sarang lebah hutan bisa menghasilkan 16 botol, itu pun musimnya hanya 2 Tahun sekali, namun kalau bukan musimnya atau di hari-hari biasa, untuk mendapat 2 botol madu saja lumayan cukup sulit.

“Hasil madu tangkapannya itu, saya jual madu lebah hutan dengan ukuran 350ml dijual dengan kisaran Rp. 200rb, sedangkan untuk 500ml bisa sampai Rp. 500rb, madu yang saya jual 100 persen asli tanpa campuran apapun, maka tak heran madu hasil buruannya itu sering ada yang memesan dari Negara Malaysia. Jadi kalau ada madu dijual dengan harga murah, patut dipertanyakan keasliannya.

Ujang Dudu menuturkan bahwa harga diatas sebetulnya tidak sebanding dengan resiko yang selalu mengancam keselamatannya, selain sulit dicari, lebah madu hutan juga hanya bisa ditemukan di pohon yang terdapat jurang dibawahnya. (Red)