Ini yang Terjadi Kalau Makan Sambil Berdiri

JABARNEWS | BANDUNG – Makan atau minum sambil berdiri tampaknya sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang. Para orang tua zaman dahulu pun memberikan nasihat untuk tidak makan sambil berdiri karena dianggap pamali atau tidak sopan.

Dalam Islam pun Rasulullah dalam beberapa hadis melarang umatnya untuk makan dan minum sambil berdiri.

Ternyata hal ini bukanlah sekedar nasihat semata. Sebab dari sisi medis makan sambil berdiri juga sebaiknya tidak dilakukan karena dapat menyebabkan beberapa hal.

Dilansir dari Sehatq, berikut beberapa hal yang dapat terjadi pada tubuh jika makan sambil berdiri:

Ada kepercayaan masyarakat yang mengungkapkan, makan sambil berdiri dapat membantu menurunkan berat badan daripada posisi duduk. Padahal anggapan itu secara ilmiah malah terbalik.

Makan sambil berdiri memungkinkan orang-orang mengonsumsi makanan dengan relatif cepat.

Baca Juga:  Antisipasi Kerusuhan di Kabanjahe, Polresta Deli Serdang Lakukan Ini

Akibatnya malah berpotensi menambah porsi makanan lebih banyak. Alhasil, meningkatkan kalori yang dikonsumsi. Sehingga, makan berlebihan dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan, makan dengan lambat dan tidak terburu-buru dapat mengurangi nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang.

Sebuah penelitian mengaitkan pengosongan perut yang lebih cepat dapat meningkatkan perasaan lapar.

Seseorang yang makan sambil berdiri atau berjalan akan mengalami pengosongan perut yang lebih cepat.

Hal itu akan memungkinkan seseorang lebih mudah merasa lapar setelah makan.

Rasa lapar ini bahkan lebih cepat terjadi daripada orang yang hanya berdiri diam atau duduk. Akibatnya kamu akan kembali makan atau mengonsumsi banyak camilan.

Ketika seseorang makan sambil berdiri, ia dapat makan lebih cepat. Hal itu menyebabkan peningkatan jumlah udara yang tertelan selama makan.

Baca Juga:  Simak! Begini Penjelasan Soal Heboh Karantina Komunal Dari Dedi Mulyadi

Udara yang tertelan berpotensi membuat perut terasa kembung dan bergas, dan tentu saja bisa membuat kamu tidak nyaman.

Semakin tegak postur tubuh, maka semakin cepat proses pencernaan. Hal ini mengakibatkan lebih sedikit waktu bagi nutrisi untuk bersentuhan dengan dinding usus sehingga lebih sulit untuk menyerapnya.

Karbohidrat yang dicerna dengan buruk pun cenderung berfermentasi di usus dan menyebabkan perut kembung.

Disamping dampak negatif yang timbul, ternyata makan sambil berdiri juga dipercaya memiliki pengaruh yang positif bagi penderita refluks asam lambung.

Orang yang mengalami refluks asam lambung seringkali disarankan untuk berdiri tegak saat makan dan selama beberapa jam setelah makan.

Baca Juga:  Sederet Manfaat Olahraga Saat Puasa Ramadhan

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah naiknya kembali asam lambung ke kerongkongan. Makan sambil berdiri atau duduk tegak juga bisa mengurangi tekanan di perut sehingga mengurangi kemungkinan refluks.

Meski begitu, tetap saja lebih banyak kemungkinan negatif yang dapat ditimbulkan dari makan dengan posisi berdiri. Dari beberapa akibat yang dapat ditimbulkan oleh makan sambil berdiri, akan lebih baik jika kamu makan dengan posisi duduk.

Makan sambil duduk bisa membuat seseorang merasa rileks, fokus pada makanan, menikmatinya secara perlahan, dan mengunyah lebih banyak.

Penelitian juga menunjukkan, fokus selama makan dapat meningkatkan rasa kenyang, dan mengurangi kemungkinan makan berlebih. Jadi, makanlah dengan posisi duduk yang nyaman dan jauhkan diri dari ponsel, komputer, tv atau gangguan lain untuk sementara waktu. (Red)