Sok Jagoan, Sopir Ini Tega Pukul Wanita Petugas SPBU

JABARNEWS | PANGANDARAN – Jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya sebuah rekaman CCTV insiden pemukulan perempuan pegawai SPBU. Video rekaman kamera CCTV itu menuai kecaman lantaran pelakunya seorang pria.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, operator nahas korban kekerasan tersebut diketahui bernama Yeni Nur Oktaviani (24). Kejadian penganiayaan itu terjadi di SPBU Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (1/5/2020).

“Iya kejadiannya tadi pagi,” kata Yeni saat dihubungi via sambungan telepon.

Baca Juga:  Ketua MPR Ingatkan Polri Petakan Jaringan Kelompok Kejahatan

Saat itu Yeni bertugas di pengisian khusus sepeda motor. Kemudian datang mobil pikap bercat hitam yang hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM).

Yeni mengatakan karena itu lajur khusus sepeda motor, dirinya pun mengingatkan sopir berkaus putih dan bercelana pendek tersebut, agar pindah ke lajur pengisian khusus mobil. Namun pria itu malah naik pitam.

“Dia bilang saya ini konsumen, bebas mau mengisi dimana saja,” ujar Yeni.

Baca Juga:  Ketua Komisi Informasi Jabar Usulkan Napi Jadi Relawan Covid-19

Tak berselang lama,  pria itu pun turun dari mobilnya dan menghampiri Yeni. Tanpa banyak bicara lagi dia melayangkan tinjunya.

“Saya dipukul, kena di kepala dekat telinga,” ucapnya.

Setelah dipukul pelaku, Yeni langsung tertunduk dan berlari ke kantor.

“Ada Topan teman saya. Dia membela saya dan terlibat cekcok mulut, lalu si pelaku pergi. Saya ini perempuan. Kok beraninya sama perempuan,” tuturnya.

Dia mengaku merasakan sakit setelah dipukul pelaku.

Baca Juga:  Rapid Test Massal di Cianjur Catatkan Rekor MURI, Gimana Hasilnya?

“Ini bekas dipukul terasa agak lebam. Sakit hati saya, suami saya pun tak terima,” ucap Yeni.

Selanjutnya, Yeni melaporkan kejadian itu ke polisi. Panit 1 Reskrim Polsek Parigi Aiptu Ajat Sudrajat membenarkan adanya insiden tersebut.

“Korban sudah melaporkan kasus pemukulan yang menimpa dirinya kepada kami,” kata Ajat.

Pihaknya sudah menyarankan korban untuk melakukan visum ke Puskesmas sebagai dasar pelaporan.

“Kami sedang melakukan pencarian terhadap pelaku,” ujar Ajat. (Red)