Masker Scuba Jadi Alternatif Saat Corona, Seberapa Efektif?

JABARNEWS | BANDUNG – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merekomendasikan masyarakat agar menggunakan masker saat berada di tempat umum. Hal ini menjadi salah satu upaya pencegahan penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.

Seiring rekomendasi WHO tersebut, pemerintah Indonesia turut meminta masyarakat menggunakan masker saat di ruang publik per Minggu (5/4/2020).

Seiring dengan permintaan yang melonjak, tak heran kalau masker menjadi barang langka yang sulit dicari. Kalaupun ada, penjual mematok harga tinggi. Sehingga belum tentu bisa dijangkau swmua kalangan.

Masker penting digunakan semua orang saat berada di luar rumah karena banyak sekali ancaman dapat terpapar virus, berbagai variasi masker nonmedis banyak bermunculan. Kabar gembira, masker kain pilihan menjadi angin segar solusi penangkal virus, salah satu yang cukup populer adalah ‘masker scuba’.

Baca Juga:  Menelisik Jejak Karuhun Malangbong Garut (2)

Di berbagai lapak online, jenis masker yang satu ini memang dijual sangat murah, tidak lebih dari Rp 20 ribu perlembar. Selain karena murah, juga nyaman karena bahannya bisa stretch atau melar mengikuti bentuk wajah.

Namun banyak juga yang meragukan efektivitas masker scuba dalam menyaring partikel debu maupun virus Corona. Apalagi, lapisan kain pada masker ini umumnya tidak didobel alias cuma selapis tapi aman nggak ya?

Baca Juga:  Baju Pelantikan Seragam Satu Keluarga Oded Dijahit Sepekan lalu

Dikutip dari Sewport, scuba merupakan nama lain untuk neophrene atau polychloroprene, salah satu jenis kain sintetis. Disebut scuba karena cukup populer digunakan sebagai bahan pakaian untuk para penyelam ‘scuba’.

Termasuk jenis kain double knit yang kuat tetapi cukup ringan. Mirip-mirip dengan spandex atau lycra yang juga banyak dipakai untuk pakaian olahraga.

Untuk keperluan membuat masker, sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Disaster Med Public Health Preparedness menyebut bahan masker bedah paling efektif menangkal partikel berukuran 0,02 mikron.

Baca Juga:  Pilkades 2020 Di Purwakarta Terancam Gagal

Masker ini terbuat dari bahan scuba tebal, elastis, lembut dan nyaman dipakai. Bahan dasar masker ini dilengkapi dengan filter berpori yang dapat menahan debu, serbuk sari, asap kendaraan, asap rokok dan tahan air.

Masker scuba ini bisa digunakan dan dicuci berulang kali, dianjurkan agar mencuci masker setelah 2-3 hari penggunaan agar polusi yang terserap hilang. Cukup cuci dengan tangan dan jangan disetrika. (Red)