Gegara Corona, Petani di Ciamis Enggan Jual Hasil Bumi

JABARNEWS | CIAMIS – Dampak mewabahnya virus Corona (Covid-19) mulai dikhawatirkan warga terutama soal ketersediaan pangan dan kebutuhan sehari-hari. Banyak yang mulai mensiasati dengan membeli kebutuhan pokok lebih dari biasanya jika sewaktu-waktu dampak terburuk benar terjadi.

Hal ini juga dilakukan para petani dibeberapa tempat. Mereka lebih memilih tidak menjual hasil buminya sebagai cadangan pangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

Seperti yang dilakukan Akmar (60) petani di Bubulak, Lingkungan Sikuraja, Kelurahan Linggasari, Kabupaten Ciamis, ia mengaku setiap panen biasa menjual sebagian hasil panennya dan sisanya disimpan untuk persediaan.

Baca Juga:  Musim Hujan, Jalan Di Palasah Majalengka Rusak Parah

Namun untuk kali ini, ia akan menyimpan hasil panennya itu untuk konsumsi keluarganya. Terlebih panen kali ini berkurang 30 persen dibanding panen sebelumnya. Hal itu dikarenakan padi diserang hama ulat gerek, sehingga biji padi banyak yang kosong.

“Sekarang hasil panen berkurang 30 persen karena hama gerek, banyak biji padi yang tidak ada isinya. Jadi untuk hasil panen ini disimpan saja untuk persediaan, paling menjual gabah hanya untuk modal menanam lagi,” jelas dia, sebagaimana diberitakan detikcom.

Baca Juga:  Bjorka Bikin Gaduh Lagi, Bocorkan Otak Pembunuhan Munir

Dengan adanya gabah di rumah, Akmar mengaku keluarganya akan lebih tenang ketika menghadapi wabah Corona ini. Ia tak khawatir keluarganya tidak bisa makan.

“Jadi tidak perlu mengeluarkan uang untuk beli beras, tinggal berpikir untuk lauknya. Yang jelas kebutuhan pokok beras aman,” kata dia.

Sementara itu, Petani di Kertasari, Ciamis Fatah (67) juga memilih hal yang sama untuk menyimpan gabah hasil panen. Banyak petani lainnya mengurangi menjual gabah.

Baca Juga:  Seorang Relawan Cantik Jadi Sopir Ambulans Pasien COVID-19

“Banyak petani yang berencana mengurangi menjual gabah. Kalau ada beras di rumah aman masih bisa makan walaupun dengan lauk seadanya,” ungkap Fatah.

Selain beras terdapat tanaman lain juga sedang diupayakan tetap ada seiring dengan berkembangnya virus corona tersebut. Fatah menyebut, tanaman holtikultura lainnya seperti sayur mayur, cabe yang sengaja disiapkan untuk antisipasi masa sulit. (Red)