JK2LH Dorong Berbagai Pihak Peduli Terhadap Pengelolaan Sampah

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sebagai makhluk hidup yang mengkonsumsi berbagai produk, manusia akan selalu memproduksi sampah dalam berbagai wujud. Maka dari itu, pengelolaan yang praktis dan efektif adalah hal yang perlu dilakukan untuk menyikapi sampah, terutama di dalam rumah.

Satu kondisi yang harus dihindari adalah bau tak sedap dari tempat sampah yang menyebar di dalam rumah. Selain tidak nyaman, pengelolaan sampah yang buruk juga mengundang bakteri dan penyakit.

Sejumlah komunitas dan pegiat sosial peduli lingkungan di Purwakarta berkomitmen membantu mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih baik. Jejaring Komunitas Kemitraan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (JK2LH) itu mendorong perubahan paradigma pengelolaan sampah sejak dari lingkungan rumah tangga di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Juga:  Benarkah Sekolah Tatap Muka Januari 2021 Diundur? Simak Ini

“Sampah adalah persoalan yang membutuhkan perhatian bersama,” ujar Ketua JK2LH, Suripto usai menerima kunjungan bank-bank sampah dari Kabupaten Karawang di BSP (Bank Sampah Panulisan) Purwakarta. Minggu (03/05/2020).

Suripto mengatakan, tidak semua sampah itu bisa dikelola, mengingat belum optimalnya tempat pengolahan sampah yang ada. Berbagai peningkatan teknologi pada tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah pun tidak akan berarti jika semua elemen tidak terlibat dalam gerakan pengelolaan sampah.

“Maka sebenarnya penting untuk mendirikan bank sampah di 193 Desa/Kelurahan di Purwakarta. Karena belum semua Desa/Kelurahan punya bank sampah. Padahal, selain bermanfaat dari sisi ekologi, pengelolaan sampah juga bermanfaat dari sisi ekonomi. Sudah banyak bukti komunitas dan BUMDes yang berhasil mendapat keuntungan ekonomi dari pengelolaan sampah,” ujarnya.

Baca Juga:  PKB Pastikan Amin Teken Pakta Ijtima Ulama, Tapi...

Mengusung tema Pengembangan Bank Sampah dalam Menunjang Ekonomi Masyarakat Menuju Indonesia Bersih Sampah 2025 di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, JK2LH untuk mendorong berbagai pihak peduli terhadap pengelolahan sampah

“Bank sampah menjadi inisiatif ekologi-ekonomi yang menyehatkan lingkungan serta menyejahterakan warga. Dari pemilahan hingga daur ulang, ada potensi ekonomi yang bisa digerakkan dari kampung ke kampung,” imbuhnya.

Menurut Suripto, dengan menggaet banyak komunitas, pengelolaan sampah diharapkan bisa menjadi perhatian bersama khususnya oleh generasi muda. Apalagi setiap komunitas peduli lingkungan punya kelebihan masing-masing.

Baca Juga:  Kisah Pedagang yang Berikan Gulali Miliknya Kepada Bupati Cirebon

Suripto berharap semakin banyaknya komunitas yang peduli dengan lingkungan dan banyaknya pelaku-pelaku bank sampah bisa mengurangi volume sampah hingga 30 persen. Penanganan sampah tidak hanya membutuhkan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) saja, tapi harus mengubah pola pikir masyarakatnya.

“Kalau sejak dari rumah tangga sampah sudah dipilah-pilah, kemudian dikumpulkan di bank sampah, kami yakin tidak akan ada lagi sampah di selokan, sungai atau bahkan ke laut bisa dikurangi. Bahkan sampah ke TPA hanya sampah yang tidak bisa didaur ulang,” ungkapnya. (Red)