Curhat Warga Tasikmalaya Soal Carut Marut Penyaluran Bansos

JABARNEWS | TASIKMALAYA – Kebijakan bantuan terdampak finansial maupun ekonomi akibat pandemi Covid-19 ternyata tidak semua merata atau kebagian, bahkan masyarakat yang dikategorikan layak diberi bantuan ternyata terlewatkan.

Seperti yang diungkapkan oleh Tony, warga Kota Tasikmalaya mengaku bahwa sudah 1 pekan lebih memasuki bulan puasa, yakni 11 Hari, ia belum menerima bansos terdampak pandemi Covid-19.

“Sebelumnya saya sudah diusulkan dan sudah di data melalui pendataan di Kelurahan, namun hingga saat ini saya belum menerima bantuan apapun,” ujarnya kepada Tim Redaksi Jabarnews.com, Senin (4/5/2020).

Baca Juga:  Film Sejarah KH Zaenal Mustafa Sempat Batal Produksi

Untuk memastikan mendapat bantuan atau tidaknya, ia mengaku telah mengechek namanya ke Kantor Pos ketika ada penyerahan bansos dari Pemprov Jabar, namun setelah di chek tidak ditemukan namanya, bahkan pada hari Selasa (28/4/2020), bantuan sembako yang diselenggarakan melalui Kelurahan pun namanya tidak terdaftar.

“Ia berharap pemerintah Kota tasik bisa adil dan merata dalam membagikan bantuan Covid-19, jangan sampai timbul kecemburuan sosial dikalangan masyarakat,” pintanya.

Baca Juga:  Ini Tiga Kekurangan Timnas Indonesia U-20 yang Dicatat Shin Tae-yong

Menurutnya, Pemkot Tasikmalaya sudah menyiapkan anggaran cadangan untuk bantuan Covid-19 bagi masyarakat Kota Tasik yang belum kebagian bantuan.

“Tapi kok ini nyatanya masyarakat banyak yang belum kebagian bansos, mau sampai kapan bersabar,” tuturnya

Sementara, Adi warga Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya mengaku mengalami hal yang sama seperti dialami Tony.

“Sejak diterapkannya aturan untuk berdiam diri dirumah oleh pemerintah, kini sisa tabungannya sudah habis untuk dapat bertahan hidup,” ungkapnya.

Baca Juga:  Wajib Dicoba! Berikut Ini Tips Agar Bisa Tingkatkan Kualitas Istirahat

Dirinya yang berprofesi ojek mengaku terpaksa menggadaikan Handphone untuk menyambung hidup. Dirinya berharap pemerintah segera mengambil sikap.

“Ditambah kondisi istri saya sedang hamil tua, mau dari mana untuk biaya bersalin juga, sementara pemasukan biaya sekarang sudah tidak ada,” keluhnya.

“Tolong perhatikan kami masyarakat yang layak untuk diberikan bantuan, dan jika ada bantuan susulan jangan sampai ditunda-tunda,” tutupnya. (Tny)