Simak! Ini Tips Pembelajaran Jarak Jauh Ala Mendikbud

JABARNEWS | BANDUNG – Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 di Indonesia membuat banyak universitas dan sekolah menghentikan proses pembelajaran tatap muka. Sebagai gantinya, pembelajaran dilakukan jarak jauh atau remote learning.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan selama 14 hari juga memberi tantangan sendiri bagi para guru. Guru dituntut kreatif dalam memberikan materi PJJ, sehingga murid tak hanya mengerjakan tugas akademis, melainkan juga melakukan kegiatan menyenangkan agar keinginan belajar para murid tetap tinggi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim memberikan tujuh tips untuk para pendidik serta orang tua dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh dari rumah masing-masing. Berikut ini tips dari Mendikbud Nadiem Anwar Makarim:

Tips pertama adalah hindari stres. Nadiem menyampaikan jika ini adalah masa adaptasi. Pasti tidak mudah, penuh kebingungan, dan penuh ketidakpastian. Ini normal.

“Jangan khawatir, tetapi yakini bahwa cara terbaik untuk belajar suatu hal baru adalah keluar dari zona nyaman tersebut. Itu satu-satunya cara untuk memperbaiki diri,” disampaikan Mendikbud dalam program Belajar dari Covid-19 pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2020, Jakarta, Sabtu (2/5/2020) yang ditayangkan di TVRI dan Youtube Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca Juga:  Ciut Sebelum Bertanding? Shin Tae-yong Beberkan Alasan Timnas Indonesia U-20 Kalah dari Prancis

Kemudian, yang kedua Mendikbud menyarankan para guru membagi kelas menjadi kelompok yang lebih kecil.

“Tidak semua murid punya level kompetensi yang sama, yang unggul di satu bidang belum tentu unggul di bidang yang lain. Cobalah membagi kelompok belajar berdasarkan kompetensi yang sama,” katanya.

Tips yang ketiga, Mendikbud menyarankan agar para guru dapat mencoba project based learning. Belajar dari rumah bukan berarti harus belajar sendiri. Ajak murid untuk belajar berkolaborasi dengan teman-temannya di dalam suatu grup. Ini melatih empati mereka dan juga kemampuan mereka untuk mendorong satu sama lain. Dan secara otomatis, azas gotong royong mereka terbentuk.

“Tidak akan langsung lancar, tetapi harus mulai dicoba. Jangan meremehkan kemampuan anak untuk mengatur dirinya jika mereka saling tergantung dengan murid lainnya,” pesannya.

Baca Juga:  Kepala Sekolah Wajib Pajang Papan Informasi Penggunaan Dana BOS

Selanjutnya, tips keempat adalah mengalokasikan lebih banyak waktu bagi yang tertinggal. Momen belajar dari rumah merupakan kesempatan untuk memberikan fokus yang lebih banyak kepada murid-murid yang tertinggal dalam pembelajaran saat di kelas.

“Momen belajar dari rumah ini mungkin menjadi waktu yang tepat bagi orang tua untuk lebih memahami dan membantu tantangan belajar anak-anak mereka,” tutur Nadiem.

Tips kelima dari Mendikbud adalah fokus kepada yang terpenting. Karena pembelajaran di masa darurat ini tidak ada keharusan untuk mengejar ketuntasan kurikulum, maka inilah saat yang tepat untuk bereksperimen dengan alokasi waktu.

“Daripada kejar tayang semua topik, mungkin ini kesempatan emas untuk menguatkan konsep-konsep fundamental yang mendasari kemampuan murid-murid untuk bisa sukses di mata pelajaran apapun. Contohnya seperti di literasi, numerasi, dan pendidikan karakter,” jelasnya.

Untuk tips keenam Mendikbud mengajak para guru untuk tidak enggan saling berbagi informasi antar sesama guru.

Baca Juga:  Buat yang Suka Nyinyir Seperti Bu Tejo di Film Tilik, Lakukan Hal Ini

“Sama dengan murid, kemampuan guru juga berbeda-beda. Ada guru yang lebih cepat beradaptasi dengan teknologi, tetapi ada juga guru yang lebih lambat. Ini akan meningkatkan semangat guru,” ujarnya.

Sebagai tips terakhir, Mendikbud mengatakan kondisi krisis ini memang tidak mudah. Namun, ia mengingatkan agar guru tetap menjalankan perannya sebagai pendidik dengan hati yang senang. Mengajar memang tidak mudah, tapi tidak harus membosankan.

“Walaupun kita dalam krisis, ini saatnya kita mencoba hal-hal yang dari dulu mungkin kita masih ragu, tapi di dalam hati kita merasa bahwa ini yang terbaik untuk para murid kita. Maka inilah saat kita mendengarkan insting kita sebagai guru dan orang tua dan bukan mengikuti proses seadanya,” tandasnya.

Mendikbud berpesan agar saatnya murid, guru dan orang tua berinovasi dengan melakukan banyak tanya, banyak coba, dan banyak karya. (Red)