Mengais Rezeki dari Peti Jenazah yang Tak Pernah Mati

JABARNEWS | SUMEDANG – Meski menjadi momok yang menakutkan, ternyata di balik pandemi COVID-19, yang disebabkan virus corona SARS-CoV-2, sebagian orang  mampu menghadapinya dengan mencari celah usaha hingga mendapat berkah, salah satunya yang dirasakan Yusuf supriatna (45) satu-satunya pengrajin peti jenazah di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Produksi peti jenazah di kawasan Sumedang mengalami peningkatan. Pasalnya permintaan peti jenazah di masa pandemi COVID-19 meningkat cukup signifikan. Sektor ini kebanjiran orderan hingga mengalami peningkatan mencapai 60 persen.

Yana Supriatna mengaku kebanjiran pesanan hingga harus memproduksi peti jenazah setiap hari.

“Berhubung kami menyediakan fasilitas peti pada wabah Corona ada peningkatan dari semula bisa produksi 1 sampai 2 peti sehari tapi waktu ada kejadian Corona kita bisa produksi peti jenazah 5 sampai 6 peti per hari,” tutur Yusuf dilansir detik.com.

Baca Juga:  Meski Kalah 0-1, Timnas Indonesia Bisa Imbangi Permainan Yordania

Tingginya pesanan ini, kata Yusuf, membuatnya cukup kewalahan. Kesibukan itu terlihat di tempat pembuatan petinya yang berada tepat di halaman rumahnya.

“Bahkan saya sampai tambah yang kerja karena permintaan yang banyak kita sampai bisa lembur kerja tidak tidur. Soalnya pengerjaan untuk satu peti itu saja dikerjakan selama 3 sampai 4 jam,” katanya.

Untuk saat ini, Yusuf hanya dapat memenuhi pesanan dengan jarak yang tidak terlalu jauh, agar dapat terjangkau. Pasalnya dirinya saat ini saja masih membutuhkan tenaga kerja untuk dapat menyelesaikan pengerjaan peti jenazah ini.

Baca Juga:  Heboh! Penemuan Benda Mirip Bom dalam Tong Sampah di Bekasi, Begini Kata Polisi

“Pengalokasian khusus di Bandung, karena belum ada jangkauan keluar kota. Tapi kemaren ada permintaan dari Purwokerto karena di Bandung juga kita belum maksimal maka untuk Purwokerto di cancel dulu,” ucap Yusuf.

Kemudian untuk bahan bakunya sendiri Yusuf memakai bahan partikel atau serbuk kayu agar dapat meringankan petugas dalam melakukan proses pemakaman karena peti jenazahnya yang ringan.

“Untuk harga peti jenazah saya jual dengan harga Rp 2,5 juta dengan ukuran standar 2 meter. Ada juga untuk ukuran anak standar dari 60 centimeter, 80 centimeter, hingga satu meter dihargai mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 1,5 juta,” ucapnya.

Baca Juga:  Jakarta Tarik Rem Darurat PSBB, Bagaimana Dengan Nasib Rupiah?

Yusuf mengakui bahwa orderan tersebut banyak di pesan oleh pihak rumah sakit untuk ketersediaan stok, namun tidak sedikit juga untuk pribadi yang sudah memesan peti jenazah tersebut.

“Sejumlah rumah sakit di Bandung banyak yang pesen, tapi perorangan atau pribadi juga banyak yang pesen. Apalagi kondisi wabah Corona ini persediaan peti jenazah itu harus tersedia. Bahkan untuk perorangan saja sudah ada yang booking untuk peti jenazah,” katanya.

Seiring dengan merebaknya wabah virus Corona di sejumlah wilayah di Indonesia, permintaan peti jenazah pun mengalami peningkatan cukup signifikan. (Red)