Ini Dia Sosok Dewan Pengawas Facebook dari Indonesia

JABARNEWS | JAKARTA – Platform media sosial Facebook telah membentuk Dewan Pengawas Facebook yang bertugas untuk mengawasi konten di laman media sosial pertemanan tersebut.

Sebuah badan independen itu dapat membatalkan keputusan moderasi konten perusahaan sendiri. Dewan pengawas akan mengatur pengguna Facebook dan Instagram, serta pertanyaan-pertanyaan dari Facebook itu sendiri.

Salah satu jurnalis senior asal Indonesia, Endy Bayuni telah ditunjuk sebagai satu-satunya anggota Dewan Pengawas Facebook (Oversight Board) dari Indonesia.

Baca Juga:  Mahasiswa Purwakarta Kawal Surat Penolakan Omnibus Law dari DPRD ke DPR RI

Endy Bayuni merupakan Editor Senior, eks Pemimpin Redaksi dan dan Anggota Dewan di The Jakarta Post. Endy aktif menulis seputar politik nasional, hubungan internasional, politik Islam, dan lanskap media.

Kiprahnya di dunia jurnalistik sendiri telah berjalan selama 37 tahun termasuk di awal kariernya saat masih menjadi koresponden di Reuters.

Dewan Pengawas ini terdiri dari anggota-anggota independen yang berasal dari seluruh penjuru dunia.

“Saya pengguna Facebook dan sementara saya melihat manfaat platform, saya juga melihat masalah besar terkait konten,” kata Endy melalui siaran pers, Kamis, (7/5/2020).

Baca Juga:  Warek III Unisba: Jadi Jalur Evakuasi Sudah Kewajiban Kita Menolong Orang

Endy mengatakan bahwa sebagai seorang jurnalis, dirinya sangat peduli dengan kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia.

“Di satu sisi, kita harus melindungi kebebasan berbicara, tetapi kita tidak bisa membiarkan kebebasan berbicara menyebabkan pelecehan atau bahkan kekerasan. Saya harap sebagai bagian dari Dewan Pengawasan saya dapat membantu mengatasi keseimbangan ini,” ujarnya.

Endy akan bekerja dalam kolaborasi dengan 19 anggota lain yang berbicara lebih dari 29 bahasa dan memiliki beragam latar belakang dan sudut pandang profesional, budaya, politik, dan agama.

Baca Juga:  AQTC Peduli Umat Di Bulan Ramadhan

Ke depan, dewan pengawas pun akan tumbuh hingga menjadi 40 anggota yang dirancang dengan ragam tugas lainnya.

Salah satunya, dewan akan menerbitkan laporan tahunan publik tentang pekerjaannya untuk mengevaluasi bagaimana dewan memenuhi tujuannya dan apakah para anggota percaya bahwa Facebook memenuhi komitmennya. (Red)