Banyak Telur Bansos Di Garut Busuk, Ini Kata Gugus Tugas

JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Mohammad Arifin Soedjayana menegaskan telur yang menjadi bagian bansos non tunai tepat mutu dan layak konsumsi.

Arifin mengatakan pihaknya menerapkan prosedur yang ketat agar bantuan tunai yang sampai ke warga tepat mutu, antara lain tidak busuk, tidak berbau, tidak kadaluarsa. Karena itu pihaknya menampik kabar yang menyatakan bahwa telur-telur di Garut untuk bansos busuk.

Strategi tepat mutu yang dipakai pihaknya adalah menggeser telur-telur yang sebelumnya tersimpan di Gudang Bulog Kabupaten Garut untuk segera dibagikan di Tasikmalaya sehingga masih bisa layak konsumsi.

Baca Juga:  Zaman Jokowi, Harta Kekayaan Ibas Membengkak

Arifin menutur telur memiliki manajemen penyimpanan yang khusus, dimana telur tidak boleh disimpan lebih dari empat hari di gudang supaya bisa dikonsumsi warga setelah distribusi.

“Sebelum empat hari, kalau tidak bisa disalurkan di situ, kita geser ke daerah tetangganya yang sudah siap menyalurkan. Dalam hal ini saat Garut belum siap menyalurkan bantuan, kita sudah geser itu telur duluan ke Tasikmalaya,” katanya, Senin (11/5/2020).

Dengan penerapan standar mutu ini pihaknya menjamin telur-telur yang saat ini tersimpan di gudang Bulog Garut maupun daerah lain segar dan tidak busuk. Pihaknya segera bergerak cepat menggeser telur mencegah pembusukan.

Baca Juga:  Data BNPB: Gempa di NTT Akibatkan 346 Rumah Rusak dan 770 Warga Mengungsi

“Tapi kalau Selasa (12/5/2020) belum juga dibagikan, harus digeser lagi ke Tasikmalaya yang sudah siap, dan yang di Garut diganti lagi dengan yang baru,” ungkapnya.

Catat, masa layak konsumsi telur adalah sampai 12 hari penyimpanan di suhu ruang. Namun, pihaknya tidak mau mengambil batas waktu maksimal sehingga menerapkan bahwa batas kedaluwarsanya adalah 10 hari.

“Itupun dengan asumsi maksimal usia penyimpanan empat hari harus dibagikan,” ucapnya.

Selama ini, katanya, hanya telur yang dipasok dari daerah asalnya. Contoh, telur yang akan dibagikan di Garut adalah yang berasal dari Garut. Begitu juga dengan Ciamis atau Tasikmalaya. Pihaknya tidak akan gegabah menyediakan kebutuhan Bekasi misalnya dengan memasok telur dari Ciamis yang berjarak jauh.

Baca Juga:  Ikatan Keluarga Minang Purwakarta Wujudkan Kebersamaan

Hal ini disebabkan daya tahan telur yang lebih singkat dibandingkan jenis bantuan pangan lainnya yang memiliki masa kedaluwarsa lebih dari setahun. Arifin memastikan di Jawa Barat dengan manajemen penyimpanan dan distribusi yang ketat, belum ada kasus telur yang busuk di tempat penyimpanan atau gudang.

“Kalaupun tidak terserap untuk dibagikan ke daerah tetangga, telur-telur tersebut akan segera dimasak di dapur umum dan kalaupun ada yang rusak akan segera dimusnahkan,” tutupnya. (Rnu)