Banjir Rendam Tiga Kecamatan di Sukabumi, Ternyata Ini Penyebabnya

JABARNEWS | SUKABUMI – Hujan deras yang terjadi di Kota Sukabumi, Jawa Barat menyebabkan sejumlah titik di kota ini terendam banjir yang ketinggian airnya di beberapa titik mencapai sekitar 80 cm.

Adapun permukiman warga yang terendam banjir yakni Jalan Lio santa mulai tempat pemakaman umum Kerkhof, Kelurahan Gedongpanjang dan Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamang. Kemudian RW 08,01 dan 02 Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum dan Kampung Babakan RT 01/05, Kapung Selagombong, Kelurahan/Kecamatan Baros.

“Banjir tersebut akibat meluapnya sungai yang ada di sekitar permukiman warga ditambah drainase yang tidak berfungsi secara maksimal akibat banyaknya sampah, sehingga menyubat aliran,” kata Lurah Baros Budi Ruswandi di Sukabumi, Senin (11/5/2020).

Baca Juga:  Pemprov DKI Mencla-mencle, Tak Serius Kerja Sama Dengan Pemkot Bekasi

Menurut dia, saat ini pihaknya bersama unsur Muspika dan pengurus PMI Kecamatan dan relawan Siaga Bencana Berbasis masyarakat (SIBAT) Kelurahan Baros sudah meninjau langsung ke lokasi dan membantu proses evakuasi dan pembersihan sisa-sisa lumpur di rumah warga.

“Sampai saat ini pihak kelurahan dibantu dengan relawan SIBAT kelurahan Baros dan Staf PMI Kota masih melakukan pendataan dan inventarisasi wilayah yang terdampak dan jumlah rumah yang terendam diperkirakan terus bertambah,” ujarnya.

Baca Juga:  Polri dan Kemenhub Harus Larang Truk AMDK Galon Bermuatan Lebih

Ada enam titik lokasi di Kelurahan Baros yang terendam banjir, meskipun tidak ada korban jiwa tapi kerugian dinilai cukup besar karena banyak barang elektronik milik warga yang terendam dan akhirnya rusak.

Sementara, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Zulkarnain mengatakan pihaknya masih mendata jumlah rumah yang terdampak banjir di Kota Sukabumi. Ada tiga kecamatan yang terkena bencana itu yakni Kecamatan Citamiang, Cibeureum dan Baros.

Baca Juga:  Kasus Positif Covid-19 Di Jawa Barat Capai 2.294

“Dari data sementara, tidak ada rumah ataupun fasilitas umum yang rusak berat akibat bencana banjir ini. Tapi, warga sempat panik karena debit air dengan cepat meningkat dengan ketinggian bervariasi mulai dari 40 hingga 80 cm, untuk saat ini air sudah mulai surut,” katanya.

Banjir tersebut menyebabkan arus lalu lintas menjadi tersendat karena sebagian kendaraan bermotor enggan melewati lokasi banjir khawatir kendaraannya mogok. (Red)