Inilah Cara Atur Keuangan Selama Ramadhan Saat Pandemi

JABARNEWS | BANDUNG – Pandemi virus corona Covid-19 yang terjadi dihampir seluruh negara di dunia telah membuat repot dan memusingkan banyak orang. Dampak Virus Corona Covid-19 sangat luas menghantam berbagai sendi kehidupan.

Ramadhan kali ini, memang bukan cuma dahaga dan lapar yang perlu ditahan, nafsu untuk berpergian dan belanja berlebihan harus ditunda, demi mencegah kerugian finansial dimasa yang akan datang.

Selain itu, jika biasanya saat menjelang buka puasa Ramadan atau ngabuburit sebagian orang banyak menghabiskan waktu diluar rumah dengan berburu takjil, kali ini kita diharuskan untuk tetap berada di rumah. Kondis ini tentu mengakibatkan kegiatan bisnis dan perekonomian menjadi lesu. Banyak yang sudah terdampak finansial dari pandemi COVID-19.

Baca Juga:  Tidak Shalat Jumat Tiga Pekan Karena Corona Jadi Kafir? Begini Penjelasannya

Berikut lima cara mengatur keuangan saat puasa di tengah pandemi Covid-19, yang dihimpun dari beberapa sumber,.

Pertama menyusun anggaran keuangan, kalian wajib menyusun anggaran keuangan kalian dengan baik dan tepat. Berikan budget khusus pada hal-hal yang kalian rasa sangat penting dan tidak bisa dikurangi.

Baca Juga:  Habib Bahar Bin Smith Dipindahkan, Begini Kondisinya

Jika memang ada hal yang bisa dikurangi dalam pengeluaran, maka kalian bisa mengurangi hal tersebut untuk lebaran kali ini agar pengeluaran kalian tidak membengkak.

Kedua, Prioritaskan menabung dan investasi. Pastikan kondisi tabungan dan investasi tetap aman, apabila Anda kesulitan untuk menabung dan belum memiliki investasi, Anda dapat memulainya di bulan ini. Ramadhan ini dapat menjadi awal yang baik untuk menabung dan berinvestasi karena biasanya karyawan mendapatkan tunjangan hari raya.

Baca Juga:  Delapan Komponen Agar Pencegahan Korupsi di Kota Bandung Bisa Efektif

Kemudian selanjutnya mengatur dana darurat. selama pandemi,idealnya Anda harus menyiapkan dana darurat minimal untuk 3-6 bulan mendatang.

Hal itu penting di saat situasi tidak menentu karena kemungkinan pendapatan terhenti masih terbuka lebar.

Cara yang paling benar dalam melakukannya adalah dengan menyisihkan 3-6 bulan dana darurat untuk pengeluaran. Misalnya, jika setiap bulan Anda menabung Rp3 juta, maka minimal Anda harus memiliki dana Rp 9juta – Rp18 juta tersimpan pada dana darurat Anda. (Red)