Lagi Corona Gini Penukaran Uang Baru Jelang Lebaran Sepi Peminat

JABARNEWS | SUKABUMI – Di tengah pandemi Corona, jasa penukaran uang baru di Sukabumi tak sebanyak dan seramai tahun lalu. Padahal biasanya, jelang Lebaran jasa penukaran uang menjamur dan berjejer-jejer di pinggir jalan. Para pelapak tidak berani membuka lapak jasa sejak awal Ramadhan karena kondisi ekonomi sedang tidak baik akibat pandemi Corona.

Menanggapi hal tersebut Manager Operasional Bank Bjb Sukabumi, Reni Nuraeni mengatakan uang baru dari Bank Indonesia (BI) yang ada di kas titipan bank Bjb Sukabumi bernilai Rp300 Miliar, disebar ke semua bank peserta.

Teknis penukaran uang baru berbeda daripada tahun-tahun sebelumnya yang biasanya pihak perbankan menyediakan layanan kas keliling ke masyarakat untuk penukaran uang baru. Tahun ini di masa pandemi Covid-19, sesuai imbauan BI, pelayanan penukaran uang baru diprioritaskan di lokasi bank masing-masing.

Baca Juga:  PM 108 Tahun 2017 Diharapkan Jadi Penengah Angkutan Online dan Konvensional

“Uang baru masih ada, hanya tidak ada lagi penukaran ke lapangan langsung melalui kas keliling, karena menghindari kerumunan orang banyak di tengah pandemi Covid-19,” kata Reni, Kamis (14/5/2020).

Bank peserta yang tergabung dengan BI, ujar Reni, jumlahnya ada 22 bank. Uang baru dari BI senilai Rp300 miliar dibagi ke bank peserta. Bjb Sukabumi sendiri membatasi nilai penukaran uang baru tersebut, agar semua lapisan masyarakat bisa terlayani.

Baca Juga:  Masih Ingat Peristiwa Penusukan Wiranto? Ini Perkembangan Perkaranya

“Untuk satu nasabah bisa menukarkan uang baru sekitar Rp3,7 juta, disesuaikan dengan nilai gepokan nominal uang, karena tidak bisa dicecer harus gepokan, Rp20 ribu untuk Rp2 juta, Rp10 ribu untuk Rp1 juta, Rp5 ribu untuk Rp500 ribu, dan Rp2 ribu untuk nilai Rp200 ribu,” ujarnya.

Pelayanan uang baru di Bjb dimulai sejak dua minggu memasuki bulan Ramadhan, dan jumlah uang yang telah terlayani ke masyarakat sekitar Rp20 miliar.

Baca Juga:  Blusukan ke Pasar, Mendag Zulhas: Saya Shock. Pembeli Ngeluh, Pedagang Juga Ngeluh

Reni menjelaskan, sebelumnya BI melalui kas titipan telah memproyeksikan kebutuhan untuk nilai tukar uang baru di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, hasil dari penyampaian proyeksi seluruh bank peserta yang ada.

“Biasanya nilai tersebut selalu habis berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan para bank peserta. Meski mulai buka, namun jumlah uang baru yang disediakan jauh lebih sedikit jika dibandingkan tahun lalu. Sudah tradisi masyarakat pada Idul Fitri berbagi dengan sanak saudara dengan uang baru, walau saat ini kondisi pandemi,” jelasnya. (Red)