Inilah Data Efek Covid-19 Pada Traffic Situs Berita, Pekerjaan, Belanja, Kesehatan dan Travel

JABARNEWS | BANDUNG – Pandemi virus corona di Indonesia memberikan dampak tidak hanya pada kesehatan masyarakatnya, akan tetapi mengubah perilaku masyarakat Indonesia di dunia maya.

Perubahan yang paling mencolok terlihat dari cara orang menjalani kehidupan sosial dan menggerakkan roda perekonomian. Kini masyarakat lebih mengandalkan teknologi digital untuk tetap dapat menjalani kehidupan sosial dan ekonomi di tengah kebijakan physical distancing dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

Lifepal.co.id melakukan riset data traffic terhadap sejumlah situs penyedia jasa dengan kategori industri travel, belanja online, kesehatan, media pemberitaan, dan lowongan pekerjaan. Kami mendapatkan hasil yang bervariasi antara satu kategori industri dengan kategori industri lainnya.

Lalu sejauh mana dampak virus corona terhadap Traffic Situs Berita, Pekerjaan, Belanja, Kesehatan, dan Travel?

Situs kesehatan mendulang traffic di tengah pandemi



Tren kenaikan jumlah pengunjung juga ditunjukkan oleh situs-situs kesehatan. Lima situs yang dijadikan sampel, yakni Alodokter.com, DokterSehat.com, KlikDokter.com, Halodoc.com, HelloSehat.com, dan SehatQ,com memperlihatkan grafik kunjungan yang meningkat.

Puncak kunjungan terlihat pada bulan Maret, tepat pada saat ditemukannya kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia. Total traffic ke lima situs tersebut mencapai 141 juta kunjungan, atau melonjak 19% dari bulan sebelumnya.

Untuk diketahui, situs-situs yang dijadikan sampel menawarkan beragam jasa, dari jasa konsultasi dokter via online, pemesanan obat-obatan, penebusan resep dan pengiriman obat, hingga artikel-artikel kesehatan. Hal ini menunjukkan, minat dan kebutuhan masyarakat akan layanan-layanan tersebut memang meningkat di masa pandemi.

Baca Juga:  Lokasi dan Jadwal Vaksin Booster ke dua di Jakarta

Namun, pada April, bukan peningkatan yang terjadi. Kunjungan ke lima situs kesehatan tersebut justru menurun 14 juta traffic atau 10% dari traffic bulan Maret.

Penurunan diduga terjadi karena animo masyarakat untuk mencari informasi soal Covid-19 di internet juga sudah menurun pada bulan April. Pantauan Lifepal di Google Trends, istilah-istilah pencarian terkait topik virus ini memang menurun. Contohnya saja, volume pencarian istilah “corona” yang hanya memuncak di bulan Maret.

Kebutuhan informasi meningkat, media online kebanjiran traffic

Kebutuhan masyarakat akan berita tampaknya juga meningkat secara signifikan di masa pandemi Covid-19. Terbukti, lima sampel situs berita umum, yakni Detik.com, Tribunnews.com, Kompas.com, Liputan6.com, dan Suara.com, yang dianalisis Lifepal.co.id menunjukkan tren meningkat.

Pada bulan Maret, data menunjukkan kenaikan total traffic yang signifikan pada kelima situs tersebut, yakni menyentuh angka 748 juta kunjungan. Angka tersebut meningkat 22% dari total traffic di bulan Februari.

Alih-alih meroket, traffic situs belanja online cenderung stabil dan sedikit menurun

Pandemi Covid-19 yang sudah bergulir sejak awal Maret 2020 di Indonesia juga diprediksi banyak pihak akan memicu lonjakan jumlah pengunjung situs-situs belanja online. Pasalnya, diyakini makin banyak orang yang memilih membeli berbagai keperluan dari rumah menggunakan aplikasi belanja online.

Baca Juga:  Ternyata Faktor Ini Yang Kerap Jadi Penyebab Kecelakaan di Purwakarta, Simak!

Namun, data menunjukkan traffic cenderung stabil dan justru menunjukkan tren sedikit turun. Item yang dibeli pengunjung pun bukan lagi fashion. Kategori item yang banyak dicari adalah produk-produk kesehatan, keperluan rumah tangga, makanan dan minuman serta hobi.

Pada bulan April, lima situs yang dijadikan sampel, yakni Tokopedia.com, Shopee.co.id, Bukalapak.com, Lazada.co.id, dan Blibli.com meraup total 236 juta kunjungan. Namun, traffic di bulan tersebut tidak lebih tinggi dari traffic total mereka di bulan Desember yang mencapai 258 juta kunjungan.

Situs penjualan tiket transportasi dan hotel drastis kehilangan pengunjung

Sejalan dengan menurunnya mobilitas masyarakat akibat pandemi Covid-19, situs-situs penyedia jasa penjualan tiket transportasi dan pemesanan hotel pun menurun. Lifepal.co.id melakukan riset data traffic kunjungan ke situs yang bergerak di industri tersebut.

Ada tiga situs ticketing terbesar yang dijadikan sampel, yakni Traveloka.com, Tiket.com, dan PegiPegi.com. Penurunan total traffic ke tiga situs tersebut sudah terjadi sejak bulan Januari 2020. Jika dibandingkan dengan puncak traffic pada bulan Desember 2019, traffic pada bulan April 2020 telah berkurang lebih dari 70%. Trend ini dikhawatirkan masih akan terus menurun dengan pembatasan mudik oleh pemerintah.

Di tengah gelombang PHK, situs lowongan kerja ditinggal peminat

Pandemi Covid-19 juga menyebabkan puluhan ribu perusahaan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau merumahkan karyawannya. Hingga 12 Mei, Kementerian Tenaga Kerja mencatat ada 1.722.958 orang yang terdampak, dengan perincian 316.000 pekerja sektor formal mengalami PHK, 375.165 pekerja sektor informal terdampak, dan sisanya adalah karyawan yang dirumahkan.

Baca Juga:  Oknum Pegawai PDAM Terjaring OTT

Logika sederhana membawa kita pada dugaan bahwa semakin banyak orang yang membutuhkan pekerjaan, maka semakin tinggi pula minat orang untuk mencari kerja di sumber-sumber informasi lowongan pekerjaan. Situs-situs lowongan pekerjaan adalah sumber yang dapat memberikan informasi semacam itu.

Namun, data menunjukkan, kunjungan ke lima situs lowongan pekerjaan yang dijadikan sampel, yakni Indeed.com, Jobstreet.co.id, JobsDB.co.id, Urbanhire.com, dan Karir.com, justru menurun. Bahkan, penurunannya sudah terjadi sejak bulan Februari dan terus menurun hingga April.

Patut diduga, kondisi perekonomian yang tak menentu membuat orang ragu untuk mencari pekerjaan baru. Di sisi lain, tingginya angka pekerja yang terdampak Covid-19 tidak lantas membuat kunjungan ke situs pencarian kerja meningkat, melihat lebih besarnya jumlah karyawan yang dirumahkan ketimbang yang mengalami PHK.

Namun, di sisi lain, kita disajikan ironi, di mana kunjungan ke situs pencarian lowongan kerja justru menurun, di tengah tingginya arus pemutusan hubungan kerja (PHK).

Lifepal.co.id melakukan riset data traffic dari platform pemeringkat situs, Similarweb. Kami mengambil tiga hingga lima situs teratas di tiap kategori industri sebagai sampel riset. Olah data menggunakan data organization software dan dapat dipertanggung-jawabkan oleh penulis. (Red)