Dedi Mulyadi Berharap Bulog Perhatikan Kualitas Beras Bantuan Untuk Jawa Barat

JABARNEWS | PURWAKARTA – Sebagian beras bantuan yang diberikan Kemensos melalui Bulog untuk kabupaten di Jawa Barat ditemukan ada yang dianggap taklayak konsumsi. Kabupaten Purwakarta dan Karawang pun mengembalikan beras tersebut.

Peristiwa tersebut menjadi perhatian Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari dapil Purwakarta-Karawang-Bekasi, Dedi Mulyadi. Ia menyayangkan hal itu bisa terjadi, untungnya dianggap sebagai sampel beras dan belum dikonsumsi masyarakat.

“Kan ini beras yang dibeli oleh uang Negara ya uang Rakyat juga, artinya tidak gratis. Maka harus diberikan beras yang bagus untuk masyarakat,” ucap Dedi, sambil menunjukkan sampel beras yang dikembalikan Dinsos Purwakarta, kepada awak media di gudang Bulog Purwakarta, 16/05.

Baca Juga:  Lama Jadi Buronan, Akhirnya Bandar Narkoba Merasakan Dinginnya Penjara

Untuk memastikan kualitas beras layak konsumsi. Ia meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) meningkatkan proses quality control (QC) beras sebelum didistribusikan ke masyarakat.

“Pemeriksaannya harus karung-perkarung. Ini untuk menjaga kualitas beras agar tetap sesuai ketentuan dan layak konsumi. Jangan sampai masyarakat diributkan oleh kualiatas beras yang akan mereka makan,” kata Dedi, disela kunjungannya ke Gudang Bulog Purwakarta, di Jalan Veteran, Sabtu (16/5).

Menurut Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar itu, dalam setiap pengadaan beras yang dilakukan, Bulog hendaknya tetap mengikuti prosedur ketat sesuai standar pengelolaan bahan pangan.

Baca Juga:  Ramalan 12 Zodiak, Kamis 27 Agustus 2020

Pengawasan mutu beras hendaknya tidak hanya dilakukan saat beras masuk ke Bulog. Tapi beras yang sudah tersimpan di dalam gudang juga terus dirawat dengan cara standar pengawasan mutu.

“Dulu, sebelum dikeluarkan, beras diperiksa setiap karungnya dengan cara dicolok dengan pipa besi untuk memastikan kondisi beras,” kata Kang Dedi.

Kata dia, karena stok yang dikelola Bulog jumlahnya banyak, bahkan mencapai jutaan ton, potensi kerusakan pada beberapa karung yang disimpan pasti ada.

“Jika disimpan terlalu lama, beras yang berpotensi menurun kualitasnya. Beras adalah komoditi yang mudah rusak karena dalam setiap butiran masih ada unsur-unsur kimia yang bisa mempengari perubahan fisiologis,” ujarnya.

Baca Juga:  Usai Sahur Jangan Langsung Tidur, Ini Alasannya

Terpisah, melalui sambungan seluler, Direktur Komersial Bulog Mansur Siri berjanji akan memperbaiki pengawasan mutu beras, sebelum didistribusikan.

“Berkaitan dengan adanya kerusakan atau anggap saja penurunan kualitas beras dari bulog, kita pastikan hal itu bukan merupakan faktor kesengajaan,” kata Mansur.

Untuk diketahui, sebanyak 1 ton sample beras dari Bulog yang diperuntukan bagi 10.000 KK di 6 Kecamatan kabupaten Purwakarta yang terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dikembalikan. Pasalnya, kualitas beras tersebut dianggap tidak layak konsumsi. (Zal)