Bosan Di Bumi? Yuk Kita Pindah Ke Planet Ini

JABARNEWS | BANDUNG – Bumi adalah satu-satunya planet yang dihuni manusia hingga saat ini. Tentu saja karena Bumi yang paling memenuhi syarat untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Di Bumi kita bisa menemukan air, tumbuhan dan hewan yang bisa kita manfaatkan sebagai makanan. Namun kondisi Bumi lambat laun semaki nmemprihatinkan. Bahkan ada bebberapa yang memprediksikan kalau Bumi akan hancur.

Dewasa ini, publik seringkali melontarkan guyonan tentang bosan hidup di bumi. Terkadang, saat berseteru di sosial media dan lelah dengan angkuhnya manusia bumi, netizen akan nyeplos ingin pindah dari planet ini.

Namun, adakah planet lain yang mungkin untuk dihuni manusia? Bukan rahasia lagi, sejak dulu kala ilmuwan dunia telah melakukan penelitian tentang adanya tanda-tanda kehidupan di planet lain, yakni Mars.

Meski belum 100 persen dapat dibuktikan, namun klaim ilmuwan menyebut telah menemukan tanda-tanda adanya air di planet merah. Mereka juga mengklaim bahwa molekul biologis bisa menjadi tanda lain tentang adanya kehidupan lawas di planet ke empat dalam tata surya ini.

Baca Juga:  Pilkada 2020, KNPI Jabar Minta Pemuda Ikut Disiplinkan 3M

Molekul biologis yang ditemukan oleh Curiosity Mars, wahana antariksa NASA, diyakini tim ahli astrobiologi sebagai bukti adanya kehidupan kuno di Mars. Klaim ilmuwan pun mengarah pada temuan meteorit yang dikenal sebagai Allan Hills 84001, yang mengandung bahan-bahan organik ke bentuk nitrogen, dikutip dari Daily Star.

Temuan itu mengarah pada kemungkinan lingkungan di Mars yang ada unsur tanah dan airnya. Untuk mencari kemungkinan hidup di Planet Mars, ilmuwan memaparkan, bahwa bahaya tinggal di Mars yakni karena adanya paparan radiasi kosmik mematikan.

Kendati demikian, tim ilmuwan dari Washington Academy of Sciences, seperti dilansir Futurism via Kompas.com, memberi tahu kemungkinan menghindari paparan radiasi Planet Mars.

Menurut tim tersebut, manusia harus membangun pemukiman dalam goa-goa bawah tanah atau lava tube alias terowongan lava, jika memang masih ingin tinggal di Mars. Ini merupakan perkembangan science yang bagus, mengingat penelitian yang telah dilakukan secara menahun.

Baca Juga:  Sejumlah Warung di Indramayu Didatang Polisi, Hasilnya Temukan Ini

Live Science menjelaskan, terowongan lava di area cekungan bekas jatuhnya meteor kuno Hellas Planitia, dianggap sebagai lokasi sempurna untuk membangun pemukiman. Pasalnya, tempat itu dekat dengan garis khatulistiwa di mana radiasi menjadi lebih rendah dibanding area Mars yang lain.

Kendati demikian, tinggal di Mars bukan ide yang benar-benar bagus. Sebab hampir seluruh bagian di Mars mampu dengan mudah membunuh manusia.

Berbeda dengan bumi, Mars merupakan planet yang gersang, dengan paparan radiasi yang tinggi juga oksigen yang kurang.

Sementara di Bumi, manusia diselamatkan magnetosfer yang melindungi kita dari radiasi Matahari.

Tanpa adanya perisai magnet yang kuat, aliran sinar elektromagnetik yang konstan akan merusak sel dan DNA manusia.

Baca Juga:  Audy Item Tak Hadiri Pemeriksaan Alasan Kesibukan, Polisi Jadwalkan Ulang Besok

Hellas Planitia dipilih sebagai tempat yang cocok usai ilmuwan mengidentifikasi tiga struktur di Mars berdasarkan gambar yang diambil wahana antariksa Mars Reconnaissance Orbiter NASA.

Gagasan terowongan lava sebagai pelindung radiasi kemudian diuji dengan hasil adanya efek perlindungan yang signifikan. Penelitian ini juga telah dipublikasikan dalam Journal of Washington Academy of Sciences.

Kabar baiknya, bukan hanya melindungi dari paparan radiasi, terowongan lava juga memberikan perlindungan dari mikrometeorit, fluktuasi suhu, dan zat berbahaya di permukaan planet merah.

Pada akhirnya, tinggal di lokasi itu akan membantu ilmuwan untuk mengkaji lebih dalam studi geologi dan geomorfologis Mars.

Namun tentu saja, tinggal di Bumi adalah pilihan terbaik untuk manusia. Sehingga menjaga alam dan lingkungan dari ulah tangan-tangan tak bertanggungjawab, akan membantu menyelamatkan Bumi dari bencana besar. (Red)