Diduga Frustasi, Seorang ODP Virus Corona Nekat Gantung Diri

JABARNEWS | CIAMIS – Isolasi mandiri di rumah selama wabah virus corona Covid-19 telah memengaruhi kesehatan mental seseorang. Karena, situasi ini telah mempersempit ruang gerak seseorang dalam beraktivitas.

Diduga frustasi akibat harus menjalani isolasi mandiri, orang dalam pengawasan (ODP) yang baru datang dari Jakarta ditemukan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Kasubag Humas Polres Ciamis, IPTU Lena Magdalena mengatakan pria yang diketahui bernama Mahmud Bin Tardi (34) warga Dusun Sukamulya, Desa Tigaherang, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat itu ditemukan telah membusuk di tiang atap rumah miliknya

Baca Juga:  Kasus Buron Djoko Tjandra Bikin Malu Negara, DPR Lakukan Ini

“Sebelumnya pada (17/5/2020) mayat korban telah ditemukan oleh Ibunya bernama Rasni (64), jadi saat itu Ibu korban baru pulang dari sawah sekitar pukul 12.30 WIB, namun saat tiba dirumah, ia mencium bau busuk bangkai yang menyengat,” kata IPTU Lena Magdalena Senin, (18/5/2020).

Lena mengatakan bahwa setelah mencium bau busuk itu, Ibu korban lantas memberi tahukan suaminya untuk mencari sumber bau tersebut berasal, namun saat diperiksa, Ibu korban kaget melihat jasad anaknya telah menggantung dengan posisi tali menjerat di leher.

Baca Juga:  Tolak Penundaan Pemilu, Rumah Demokrasi: Kita Harus Kembali ke Jalan Konstitusi

“Berdasarkan keterangan Ibu korban, sebelum korban ditemukan tergantung, korban sempat hilang selama 3 hari, selama hilang itu dia tidak pamit untuk pergi kemana, yang jelas korban tiba-tiba menghilang,” ungkapnya.

Kejadian penemuan jenazah dengan posisi menggantung tersebut telah menghebohkan warga masyarakat, hingga Tim Covid-19 Kabupaten Ciamis dengan menggunakan APD lengkap pun terjun untuk mengevakuasi korban.

Baca Juga:  Banjir Bandang Lagi di Cigudeg Bogor, 40 Keluarga Mengungsi

Lena menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan, korban murni bunuh diri dengan cara menggantung diri, jadi saat diperiksa pun tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan ditubuh korban, selain itu fakta riwayat sakit lambung juga di kuatkan oleh Ibu korban.

“Seperti yang diketahui, korban merupakan seorang penjual kerupuk di Jakarta, dan pulang ke kampung halamannya di Dusun Sukamulya sehingga korban harus menjalani isolasi mandiri,” tandasnya. (Tny)