Di Tengah Pandemi Covid-19, IBI Tetap Berbagi kepada Anak Yatim

JABARNEWS | JAKARTA – Ikatan Bankir Indonesia (IBI) ingin berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial guna meningkatkan citra bankir. Untuk itu, IBI menyantuni 1.000 anak yatim di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Ketua Umum IBI Haryanto Tiara Budiman dan disaksikan oleh Badan Pengurus IBI diantaranya pada kunjungan di Panti Asuhan Daarul Ar Rahman Jakarta, Kamis (21/5/2020).

Ketua Umum IBI Haryanto Tiara Budiman mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian IBI kepada sesama. Bantuan yang diberikan itu diharapkan dapat meringankan beban dan memberikan kebahagiaan kepada anak-anak yatim.

Baca Juga:  Anies Berkumpul Satu Meja dengan JK, Surya Paloh, Ahmad Syaikhu hingga SBY

“Ramadan merupakan momentum yang tepat untuk saling berbagi. Terlebih kepada anak-anak yang kelak akan menjadi penerus pembangunan Indonesia, untuk itu kami merasa perlu membantu anak-anak, terutama yang belum beruntung secara ekonomi,” kata Haryanto melalui siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (21/5/2020).

Berbagi kepada anak yatim tahun ini, kata Haryanto, berbeda dengan tahun-tahun lalu yang rutin dilaksanakan oleh IBI. Ditengah pandemi Covid-19 dan keterbatasan dengan aturan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) tidak mengurangi nilai dan tujuan IBI dalam berbagi kepada sesama.

Jika tahun sebelumnya IBI menyantuni 1.500 dengan memberikan uang saku dan perlengkapan sekolah senilai Rp 450.000, juga santunan kepada lebih dari 20 yayasan sebesar Rp. 6.000.000/yayasan.

Baca Juga:  Operasi Ketupa 2022, Polri Akan Dimulai Tanggal 28 April

Di tahun ini IBI tetap memberikan uang saku kepada 1.000 anak yatim sebesar Rp.500.000/anak dan Rp.6.000.000/yayasan kepada belasan yayasan maupun panti asuhan.

Adapun penyaluran bantuan IBI tidak luput dari dukungan bank-bank di Indonesia. Haryanto bersama dengan Badan Pengurus lainnya juga melakukan video conference dengan yayasan dan panti asuhan untuk memastikan bantuan nya sampai sesuai dengan amanah yang diberikan.

IBI yang berdiri pada 12 Desember 2005, merupakan penggabungan antara dua lembaga yaitu Bankers Club Indonesia dan Institut Bankir Indonesia.

Baca Juga:  Iwan Bule Minta Shin Tae-yong Lupakan Kegagalan di AFF dan Fokus ke Piala Asia U-20

Sebagai organisasi profesi yang ingin mengembangkan profesionalisme anggota dan mendorong kegiatan perbankan dilakukan dengan sehat dan memiliki tata kelola yang baik, IBI memiliki program pengembangan profesi yang didasarkan pada kebutuhan profesi bankir Indonesia.

Selain mengembangkan kapasitas bankir, IBI juga ingin meningkatkan aktivitas sosial yang melibatkan seluruh asosiasi Perbankan.

“Kami ingin keberadaan IBI dapat memberikan manfaat positif bagi lingkungan, baik dilingkungan profesi perbankan maupun di Masyarakat. Dengan begitu, IBI dapat lebih berperan aktif dalam menciptakan perbankan yang sehat dan kuat demi kemajuan perekonomian Indonesia,” jelas Haryanto. (Red)