Ngabuburit Berujung Maut, Pria Tewas Saat Mancing di Bendungan

JABARNEWS | CIAMIS – Mengisi waktu luang untuk menunggu berbuka puasa atau ngabuburit dengan kegiatan memencing ikan memang mengasyikan. Namun siapa sangka, ngabuburit ini juga bisa membawa petaka.

Nasib nahas ketika ngabuburit menimpa seorang Pria bernama Nono Sutrisno (28) warga Dusun Pohat RT 05 RW 07, Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, ditemukan mengambang di Sungai Cijolang, tepatnya di wilayah Desa Bangunharja, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Menurut keterangan Camat Tambaksari, Dadang Heriyana mengatakan bahwa sebelumnya pada (20/5/2020) sekitar pukul 05.00 WIB korban pergi memancing ke Bendungan Bantarheulang, Sungai Cijolang bersama seorang rekannya, meski waktu itu debit air lumayan cukup besar.

Baca Juga:  Fantastis! Biaya Sekolah di Ponpes Al Zaytun Capai Rp50 Juta Lebih

“Pada saat dilokasi bendungan, korban malah mendekati bendungan air yang terkenal lumayan curam dan licin, saat itu korban berniat mencari posisi yang enak untuk mencari ikan,” katanya kepada Jabarnews.com, Kamis malam (21/5/2020).

Namun tidak disangka, saat tengah mencari lokasi idaman untuk spot memancing, korban malah terpeleset hingga akhirnya hanyut ditelan air bendungan.

Dadang menuturkan bahwa berdasarkan keterangan pihak keluarga korban, sebelum dinyatakan hilang, keluarga korban tidak mempunyai firasat apapun, namun kesedihan yang sangat mendalam telah menyelimuti istri dan anak korban serta pihak keluarganya.

Baca Juga:  DPRD Jabar: Pemerintah Jangan Lupakan Petani Di Tengah Pandemi Covid-19

“Bendungan Bantarheulang itu merupakan tempat wisata keluarga dan tempat memancing, namun karena adanya penyebaran virus corona (Covid-19), akses menuju Bendungan itu sebetulnya sudah ditutup, namun ada saja beberapa warga yang memaksa untuk masuk ke lokasi wilayah tersebut meskipun sudah diimbau supaya tidak memasuki area Bendungan itu,” jelasnya

Sementara Koordinator Tim Basarnas Tasikmalaya, Erwin mengaku bahwa setelah dinyatakan menghilang pada (20/5/2020) kemarin, pihaknya telah menerjunkan Tim SAR dengan dilengkapi 1 Unit Perahu LCR untuk menyisir lokasi kejadian.

“Jadi waktu itu korban sedang memancing dengan posisi korban berada ditengah sungai, saat itu pula ada air bah dan korban terbawa air bah, korban tidak dapat menahan deras air bah dan terbawa air bah sehingga tenggelam,” ujarnya.

Baca Juga:  Aksi Pelemparan Bom Molotov di Kabupaten Cianjur Ini Respon Dua Banom NU

Erwin mengatakan tepat pukul 11.00 WIB tadi, korban telah ditemukan mengambang oleh warga setempat sejauh 4 Kilometer dari lokasi kejadian, namun untuk mengevakuasi korban untuk sampai ke daratan itu, memakan waktu hingga 2 jam.

“Jadi artinya kami memakan tempuh yang lumayan cukup lama, karena membutuhkan waktu menuju lokasi ditambah debit air yang lumayan cukup tinggi,” ucapnya. (Tny)